A. Getaran
Untuk memahami lebih lanjut mengenai getaran, mari kita perhatikan
uraian berikut! Jika kamu pernah berada di stasiun kereta api, ketika
kereta api datang atau lewat, kamu akan merasakan tanah yang kamu injak
terasa bergetar. Getaran juga terjadi pada kaca-kaca jendela rumah
ketika terjadi guntur yang kuat. Bunyi yang disebabkan guntur tersebut
mampu menggetarkan benda-benda seperti kaca jendela. Bahkan getaran
sangat kuat yang terjadi dari ledakan sebuah bom mampu merobohkan
gedung-gedung. Contoh lain peristiwa getaran yang sering kita lihat
adalah getaran pada bandul jam dinding. Batu akan berayun melewati
lintasan A – B – C – B – A. Dalam hal ini, batu dikatakan bergetar. Batu
akan terus berayun melewati lintasan yang sama. Jika batu berada di
posisi A, batu akan bergerak ke menuju B, dilanjutkan ke titik C. Ketika
di titik B dan dilanjutkan ke titik A, begitu seterusnya. Semakin lama,
simpangan AB atau BC akan semakin kecil sehingga akhirnya berhenti.
Dari kegiatan tersebut, getaran dapat didefinisikan sebagai gerak
bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Dalam hal ini, titik
kesetimbangannya adalah B. Titik kesetimbangan pada
kegiatan tersebut adalah titik di mana pada titik tersebut benda tidak
mengalami gaya luar atau dalam keadaan diam. Lintasan A – B – C – B – A
adalah lintasan yang ditempuh oleh satu getaran. Jika kamu menetapkan
titik B sebagai titik awal lintasan, maka B – C – B – A – B disebut satu
getaran. Pada kegiatan di atas, terlihat sebuah getaran terjadi pada
batu yang diikat dengan tali dan diayunkan. Batu tersebut sering
dikatakan sebagai ayunan sederhana. Getaran juga dapat kamu lihat pada
pegas yang diberi beban, kemudian diberi simpangan dan dibiarkan
bergerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangannya. Mistar plastik
yang salah satu ujungnya ditahan tetap dan ujung yang lain diberi
simpangan akan bergetar pula. Setiap benda yang melakukan gerak
bolakbalik di sekitar titik kesetimbangannya dikatakan bergetar.
1. Amplitudo
Pada Kegiatan 9.1, ketika kamu memberi simpangan pada bandul di titik A,
kemudian melepaskan batu, batu akan bergerak menuju titik B, C, B,
kemudian kembali ke titik A di sebut satu getaran. Kamu dapat melihat
bahwa simpangan tidak pernah melebihi titik A dan titik C. Kedudukan
batu setiap saat berubah-ubah. Dengan demikian simpangannya pun berubah
pula. Pada saat batu berada di titik A atau C, simpangannya merupakan
simpangan maksimum, sedangkan pada saat batu berada di titik
kesetimbangan yaitu titik B, simpangannya minimum yaitu sama dengan nol.
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. Pada
kegiatan ini amplitudo getaran yaitu BA atau BC. Dari Kegiatan 9.1,
ukurlah besar amplitudonya! Mengapa amplitudo getaran bandul pada
Kegiatan 9.1 semakin lama semakin mengecil? Benda dapat bergerak dari
titik A ke titik C melewati titik B disebabkan batu mempunyai berat dan
ditarik oleh gaya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi Bumi ini bekerja pada
batu di setiap posisi berarah ke bawah. Dengan demikian, dalam
pergerakannya benda akan mengalami hambatan dari gaya gravitasi ini.
Hambatan ini akhirnya akan mampu menghentikan getaran bandul sehingga
bandul berada dalam titik kesetimbangan di titik B.
2. Periode dan Frekuensi
Kamu mendengarkan radio pada frekuensi 100 MHz. Apa yang dimaksud 100
MHz? MHz adalah kependekan dari mega Hertz. Hertz diambil dari nama
seorang ilmuwan Fisika Heinrich Hertz (1857–1894). Karena jasa-jasanya,
namanya diabadikan dalam satuan frekuensi yaitu Hertz. Perhatikan
kembali peristiwa bandul bergerak bolak balik pada Kegiatan 9.1. Satu
getaran adalah gerak batu dari titik A, ke titik B, ke titik C, ke titik
B, dan kembali ke titik A. Misalkan, ketika kamu melepaskan batu di
titik A, kamu mengukur waktu
membuat satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A adalah 2 detik. Waktu
ini dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk membuat satu
getaran atau disebut periode. Periode getaran dilambangkan dengan T.
Untuk mengukur periode getaran digunakan persamaan sebagai berikut.
B. Gelombang
Jika kamu melemparkan batu ke dalam kolam, dari titik tempat jatuhnya
batu tersebut timbul gelombang kecil yang bergerak menjauhi titik tempat
jatuh batu membentuk sebuah lingkaran. Perhatikan juga senar gitar yang
dipetik. Getar sinar tersebut dapat mengeluarkan bunyi sehingga kamu
dapat mendengarnya dan jika dipadukan bunyi senar ini akan menimbulkan
suara yang harmonis. Kedua contoh tersebut merupakan contoh-contoh
gelombang dalam keseharian.
1. Pengertian Gelombang
Batu yang dijatuhkan ke dalam kolam dan senar gitar yang dapat
mengeluarkan bunyi merupakan contoh-contoh bunyi. Jika kamu melihat
dengan teliti senar yang dipetik, kamu akan mendapatkan bahwa sebenarnya
senar tersebut bergetar. Karena getaran inilah timbul gelombang bunyi.
Ketika air dalam baskom diganggu dengan tanganmu, timbul gelombang kecil
yang bergerak menjauh dari titik sumber gangguan menuju ke tepi baskom.
Akan tetapi, sobekan kertas yang kamu tempatkan tidak turut bergerak
menjauh, melainkan bergerak turun naik. Dari Kegiatan 9.3 terlihat bahwa
gelombang ditimbulkan oleh getaran yang dilakukan oleh tanganmu. Dapat
dikatakan bahwa gelombang adalah getaran yang merambat melalui suatu
medium. Dalam hal ini mediumnya adalah air.
2. Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
a. Gelombang Mekanik
Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada
slinki merupakan contoh-contoh gelombang mekanik. Gelombang-gelombang
ini memerlukan medium untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara,
tali, slinki adalah medium yang digunakan untuk merambatkan gelombang
air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang pada slinki.
Gelombang-gelombang ini ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh
karena itu, gelombang-gelombang tersebut dikelompokkan ke dalam
gelombang mekanik. Umumnya, gelombang mekanik seperti contoh tersebut
dapat diamati dengan mata telanjang. b. Gelombang Elektromagnetik
Tahukah kamu gelombang TV dan gelombang radio dapat merambat? Sebagai
contoh, kamu dapat melihat pertandingan bola di Italia secara langsung
padahal jarak rumahmu ke negara tersebut sangat jauh. Kamu dapat melihat
acara TV karena adanya gelombang elektromagnetik. Siaran pertandingan
bola di Italia dipancarkan ke satelit bumi dan oleh satelit bumi ini
dipancarkan kembali ke bumi. Televisimu dapat menangkap gelombang ini
dan mengubahnya menjadi gambar dan suara. Bagaimana gelombang
elektromagnetik dapat merambat di luar angkasa ketika menuju satelit
bumi padahal di luar angkasa merupakan ruangan hampa. Gelombang
elektromagnetik dapat merambat meskipun tidak terdapat medium untuk
menjalarkan gelombangnya. Contoh lain, gelombang sinar Matahari dapat
sampai ke bumi meskipun antara Matahari dan bumi tidak terdapat medium
untuk menjalarkan gelombang. Gelombang yang dapat merambat tanpa
membutuhkan medium disebut gelombang elektromagnetik.
3. Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal
Selain membutuhkan medium untuk merambat, gelombang juga mempunyai arah
merambat dan arah getaran (ingat, gelombang adalah getaran yang
merambat). Berdasarkan arah rambatan dan arah getarannya, gelombang
dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
a. Gelombang Transversal
Ketika kamu menghentakkan ujung tali sementara ujung yang lainnya
dipegang temanmu, akan terbentuk gelombang yang menjalar dari ujung yang
kamu pegang ke ujung yang dipegang temanmu. Arah gelombang tersebut
adalah mendatar atau horizontal. Pita yang diikatkan pada tali akan
mengalami gerakan naik dan turun setiap kali gelombang melewatinya. Pita
tidak ikut merambat, tetapi hanya bergerak ke atas kemudian ke bawah
jika gelombang telah melewatinya. Gerakan pita adalah vertikal.
Ternyata, gelombang pada tali merambat secara horizontal dan arah
getarannya vertikal. Dengan demikian arah perambatan gelombang dan arah
getarannya saling tegak lurus. Gelombang seperti ini disebut dengan
gelombang transversal. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang yang
arah perambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya.
b. Gelombang Longitudinal
Bagaimana arah perambatan gelombang dan arah getaran pada gelombang
longitudinal? Gelombang longitudinal dapat kamu amati pada slinki.
Ketika slinki kamu gerakkan, pada slinki akan merambat gelombang yang
arahnya searah dengan arah getaran dari tanganmu yang diberikan pada
slinki. Gelombang yang arah rambatannya searah dengan arah getarannya
seperti pada gelombang slinki dinamakan gelombang longitudinal.
c. Bentuk Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal
Gelombang tali dan gelombang air merupakan contoh gelombang transversal
karena arah getaran dan arah perambatan gelombangnya saling tegak lurus.
Jika digambarkan, bentuk gelombang transversal akan tampak seperti
Gambar 9.6.
Pada gelombang transversal ada beberapa istilah yang perlu kamu ketahui,
yaitu sebagai berikut. • ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang • CDE dan
GHI = lembah gelombang • B, F, dan J = titik puncak gelombang • D dan H =
titik dasar gelombang • ABCDE, EFGHI = satu gelombang • Satu gelombang
terdiri atas satu puncak gelombang dan satu lembah gelombang. Jadi,
gelombang transversal pada Gambar 9.6 terdiri atas 3 puncak gelombang
dan 2 lembah gelombang. Dengan kata lain terdiri atas 2,5 gelombang.
Sedangkan gelombang longitudinal terbentuk atas rapatan dan renggangan.
Perhatikan bentuk gelombang longitudinal pada Gambar 9.7!
4. Cepat Rambat, Frekuensi, dan Panjang Gelombang
Kamu telah mengetahui bahwa gelombang merupakan getaran yang merambat.
Merambat berarti bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam selang
waktu tertentu. Jika diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat
ditentukan kecepatan gelombang tersebut. Panjang gelombang dilambangkan
λ, dengan satuan meter, sedangkan kecepatan dilambangkan v satuannya
m/s. Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah:
5. Pemantulan Gelombang
Ketika kamu memberi gangguan pada air di dalam baskom, timbul gelombang
yang bergerak menjauhi titik gangguan yang kamu berikan. Gelombang air
ini akan bergerak membentuk bola dengan titik pusatnya titik di mana
gangguan diberikan. Ketika gelombang tersebut tiba di tepi baskom,
gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding baskom. Sebagian energi yang
dibawa gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding baskom sehingga kamu
dapat melihat gelombang kecil bergerak menjauhi dinding baskom. Pada
gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika kamu bicara atau berteriak
atau bicara di dalam ruangan besar, kosong dan tertutup, kamu dapat
mendengar suaramu akan dipantulkan. Jika kamu mengucapkan “halo”, sesaat
kemudian akan terdengar suara “halo” dari pantulan oleh dinding,
langit-langit, dan alas ruangan tersebut. Gelombang tali pun dapat
mengalami pemantulan. Perhatikan Gambar 9.8! Gambar tersebut
memperlihatkan gelombang pada tali yang dipantulkan oleh tiang tempat
salah satu ujung tali diikatkan. Gelombang laut merupakan gelombang air.
Gelombang laut dapat berukuran sangat besar dan kecepatannya pun bisa
sangat besar pula. Gelombang laut membawa energi yang besar yang dapat
dihasilkan oleh angin atau gempa di dasar samudra. Ketika gelombang laut
tersebut sampai di pantai, gelombang laut ini akan menghantam pantai
dan sebagian gelombangnya akan dipantulkan dalam bentuk arus balik. Arus
balik ini bergerak di bawah permukaan air laut. Arus balik ini sangat
berbahaya bagi orang-orang yang sedang berenang di pantai karena arus
ini dapat membawa orang yang sedang berenang ke laut yang lebih dalam.
Oleh karena itu kamu harus hati-hati jika berenang di laut. Patuhi semua
peraturan dan larangan yang diberlakukan di pantai tempat kamu
berenang.
6. Pemanfaatan Gelombang dalam Kehidupan Seharihari
Banyak sekali pemanfaatan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya kamu dapat menonton berbagai acara televisi yang ditransmisikan
dengan gelombang elektromagnetik. Tanpa pengetahuan tentang gelombang,
manusia tidak mungkin mampu membuat alat yang dapat memancarkan dan
menerima siaran televisi. Manusia juga dapat meramalkan cuaca dengan
menggunakan satelit untuk mengumpulkan informasi dari atmosfer Bumi juga
menggunakan teknologi gelombang. Berikut adalah aplikasi gelombang
dalam kehidupan sehari-hari.
a. Satelit Buatan
Satelit buatan adalah seperangkat alat elektronik yang diorbitkan pada
orbit tertentu di luar angkasa. Satelit buatan ini mengorbit
mengelilingi bumi seperti halnya bulan. Satelit digunakan manusia
khususnya dalam bidang telekomunikasi dan meteorologi. Dalam bidang
telekomunikasi yaitu digunakan untuk menerima dan menyebarkan gelombang
televisi dari suatu tempat di bumi kemudian menyebarkannya ke bagian
bumi lain sehingga informasi dapat disampaikan saat itu juga. Misalkan,
kamu melihat tayangan sepak bola liga Italia secara langsung. Rekaman
pertandingan tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan
dipancarkan. Gelombang ini diterima oleh satelit dan disebarkan kembali
ke bumi sehingga belahan bumi lain dapat menerima gelombang ini. Di
belahan bumi tersebut gelombang elektromagnetik ini diubah kembali
menjadi bentuk gambar dan suara. Penjalaran gelombang dari bumi ke
satelit terlihat seperti Gambar 9.9. Dari Gambar 9.9 terlihat sebuah
pemancar radio memancarkan gelombang dalam segala arah. Gelombang langit
menjalar ke atas dan dipantulkan oleh ionosfer kembali ke bumi karena
gelombang-gelombang ini dapat diterima dari seluruh horizon. Beberapa
gelombang dapat mengenai tanah dan dipantulkan kembali. Gelombang mikro
tidak dipantulkan oleh ionosfer melainkan diteruskan ke satelit.
Gelombang yang diterima oleh satelit ini digunakan untuk mentransmisikan
informasi ke stasiun-stasiun penerima di bumi.
b. Sel Surya
Sel surya digunakan manusia untuk menampung gelombang sinar Matahari
sehingga manusia memperoleh bentuk energi baru. Kamu pasti telah
mengetahui bahwa sinar Matahari juga merupakan gelombang. Sinar Matahari
ini dapat digunakan sebagai sumber energi baru, misalnya pembangkit
listrik, digunakan untuk mobil bertenaga surya, bahkan digunakan sebagai
sumber energi pesawat bertenaga surya. Para ahli telah banyak yang
meneliti pemanfaatan energi Matahari ini. Bahkan telah dibuat
mobil-mobil tenaga surya yang menggunakan energi Matahari untuk
menggerakkannya
c. Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana orang dapat menemukan sumber
minyak bumi di dalam perut bumi, padahal kulit bumi (mantel) sangat
tebal dan terdiri atas batuan yang sangat padat. Satu lagi konsep
gelombang dimanfaatkan manusia. Pada pembahasan sebelumnya kamu telah
mengetahui bahwa gelombang mekanik menjalar membutuhkan medium dan
gelombang dapat dipantulkan. Para ahli geofisika melakukan penelitian
terhadap perut bumi dengan memberikan gelombang mekanik pada bumi.
Gelombang tersebut akan dijalarkan oleh bumi ke segala arah. Jika
gelombang tersebut mengenai batuan yang mempunyai sifat elastisitas
berbeda, gelombang tersebut sebagian akan dipantulkan dan sebagian akan
diteruskan. Gelombang yang dipantulkan ke permukaan bumi ini diterima
oleh receiver dan waktu penjalaran gelombang ini dicatat. Dari
serangkaian data waktu pemantulan, para ahli geofisika dapat
memperkirakan jenis batuan yang dilalui gelombang dan memperkirakan
adanya sumber minyak bumi, gas, atau mineral. Jika kamu melanjutkan
studi di perguruan tinggi jurusan Geofisika, kamu akan mempelajari
teknik ini secara lebih mendalam dan kamu akan merasa kagum bagaimana
Sains menjadi ujung tombak dalam sebuah eksplorasi minyak bumi, mineral,
atau gas.
d. Sonar
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran jika
Indonesia kaya akan ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap para nelayan
di perairan yang jauh dari pantai menggunakan kapal. Tidak setiap daerah
di laut dihuni oleh ikan. Ada beberapa bagian laut yang banyak ikannya
dan ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya supaya
penangkapan ikan di laut menjadi efektif? Kapal-kapal laut biasanya
menggunakan sonar untuk menemukan daerah di laut yang banyak ikannya.
Prinsip kerja sonar ini berdasarkan pada konsep pemantulan gelombang.
Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan ke dalam laut. Gelombang
suara ini menyebar ke kedalaman laut. Jika sebelum tiba di dasar laut,
gelombang suara ini mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini
sebagian akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang pantul ini
akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam monitor. Nelayan
dapat melihat gerombolan ikan di bawah kapal mereka. Dengan demikian,
nelayan dapat menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut.
Penggunaan sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu
pelayaran akan lebih efektif.
C Gelombang Bunyi
Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang. Tidak seperti gelombang
pada tali atau gelombang pada air, gelombang bunyi tidak dapat dilihat
mata, melainkan dapat didengar telinga. Banyak sekali sumber-sumber
bunyi dalam keseharian kita. Setiap benda yang dapat mengeluarkan bunyi
dikatakan sebagai sumber bunyi. Perhatikanlah sebuah gitar yang
merupakan salah satu sumber bunyi! Bunyi gitar dihasilkan oleh
senar-senar gitar yang bergetar karena petikan jari-jari tangan. Ketika
senar gitar tersebut dipetik, senar akan bergetar. Getaran senar ini
mengusik partikel-partikel udara di sekelilingnya. Gitar mempunyai
ruangan kosong berisi udara. Ruangan ini berfungsi untuk menampung
gelombang yang dihasilkan oleh senar. Di dalam tabung ini,
gelombang-gelombang bunyi mengalami penguatan karena pemantulan oleh
dindingdindingnya. Oleh karena itu, kamu dapat mendengarkan suara
petikan gitar yang nyaring. Jika kamu menggetarkan garputala dengan cara
memukulnya, garputala tersebut akan bergetar dan mengeluarkan bunyi.
Getaran garputala tersebut mengusik partikel-partikel udara di
sekelilingnya, kemudian partikel-partikel udara tersebut akan
meneruskannya. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.
Partikel udara yang termampatkan akan mem bentuk rapatan dan renggangan.
Rapatan dan renggangan ini akan dirambatkan oleh partikel-partikel
udara. Dengan demikian bunyi akan terdengar di tempat yang mempunyai
jarak tertentu dari sumber bunyi tersebut. Bentuk penyebaran gelombang
bunyi di udara dapat dilihat seperti Gambar 9.11. Getaran yang merambat
di udara ini mirip dengan merambatnya gelombang air karena dijatuhkannya
sebuah batu ke dalamnya. Ketika batu mengenai air, batu tersebut
memberikan gangguan pada air. Air akan membentuk gelombang yang
diteruskan ke segala arah membentuk pola lingkaran. Kamu dapat melihat
gelombang air yang membentuk lingkaran bergerak menjauhi titik di mana
batu dijatuhkan. Ada sedikit perbedaan antara gelombang bunyi dan
gelombang air. Jika gelombang air bergerak hanya satu dimensi yaitu ke
arah mendatar saja, gelombang bunyi bergerak ke segala arah dalam ruang
tiga dimensi.
1. Perambatan Bunyi
Telah disebutkan bahwa gelombang bunyi merambat di dalam suatu medium.
Seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman Otto von Guericke (1602–1806)
telah membuktikan bahwa gelombang bunyi merambat memerlukan medium.
Dalam percobaannya, Guericke memasukkan bel ke dalam tabung yang telah
divakumkan dengan cara memompa udaranya keluar tabung. Dia mendapatkan
bahwa ketika bel dimasukkan ke dalam tabung hampa, bunyi bel tidak dapat
terdengar. Hal ini membuktikan bahwa bel dapat terdengar jika ada udara
sebagai medium penghantar gelombang bunyi. Dapatkah bunyi merambat pada
zat cair? Selain udara sebagai penghantar bunyi, zat cair (contohnya
air) pun dapat dijadikan medium untuk menghantarkan bunyi. Ikan
lumba-lumba dapat berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gelombang
bunyi yang dapat diterima sesamanya karena gelombang bunyi tersebut
merambat di dalam air. Perambatan bunyi di dalam air dapat kamu amati
langsung ketika kamu sedang menyelam di dalam air. Misalkan kamu dan
temanmu secara bersama-sama menyelam di dalam air. Kemudian, temanmu
berteriak di dalam air, kamu dapat mendengar teriakan temanmu tersebut.
Selain pada udara dan zat cair, bunyi pun dapat merambat di dalam zat
padat. Jadi, bunyi tidak dapat merambat melalui hampa udara (vakum).
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut.
a. Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).
b. Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).
c. Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam jangkauan sumber bunyi.
Untuk mengamati perambatan gelombang bunyi di dalam zat padat.
2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Pernahkah kamu melihat halilintar? Kilatan halilintar dan suaranya
tampak tidak terjadi dalam satu waktu. Sebenarnya, kilatan halilintar
dan suaranya terjadi bersamaan. Mengapa kita melihat kilatan halilintar
lebih dahulu, kemudian disusul suaranya? Hal ini berkaitan dengan cepat
rambat gelombang. Halilintar terdiri atas dua gelombang, yaitu gelombang
cahaya yang berupa kilatannya dan gelombang bunyi yang berupa suaranya.
Karena kedua gelombang ini mempunyai cepat rambat gelombang yang
berbeda, dua gelombang ini tampak terjadi beriringan. Ternyata cepat
rambat gelombang cahaya lebih besar dari cepat rambat gelombang bunyi.
Oleh karena itu, kilatan cahaya akan lebih dahulu kita lihat, kemudian
disusul suaranya. Hal serupa juga terjadi ketika kamu mendengar bunyi
pesawat di atas kamu, ternyata pesawat terlihat sudah jauh berada di
depan. Hal ini disebabkan cepat rambat cahaya lebih besar daripada cepat
rambat bunyi. Kecepatan perambatan gelombang bunyi bergantung pada
medium tempat gelombang bunyi tersebut dirambatkan. Selain itu,
kecepatan rambat bunyi juga bergantung pada suhu me-
dium tersebut. Kecepatan perambatan gelombang bunyi di udara bersuhu 0o C
akan berbeda jika bunyi merambat di udara yang bersuhu 25o C.
Perlu diingat bahwa kecepatan merambatnya bunyi dalam suatu medium tidak
hanya bergantung pada jenis medium, tetapi bergantung juga pada suhu
medium tersebut. Cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 20° C
akan berbeda dengan cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 50°
C. Kecepatan bunyi pada beberapa medium pada suhu yang sama ditunjukkan
pada Tabel 9.1. Pada Tabel 9.1 terlihat bahwa untuk medium yang berbeda,
kecepatan perambatan gelombang bunyinya berbeda pula. Jika dilihat dari
kepadatan medium-medium pada Tabel 9.1 ternyata pada medium yang
mempunyai kerapatan paling kecil yaitu udara, gelombang bunyi merambat
paling lambat dan sebaliknya. Jadi bunyi merambat paling baik dalam
medium zat padat dan paling buruk dalam medium udara (gas). Perbedaan
cepat rambat bunyi dalam ketiga medium (padat, cair, dan gas) karena
perbedaan jarak antarpartikel dalam ketiga wujud zat tersebut. Jarak
antarpartikel pada zat padat sangat berdekatan sehingga energi yang
dibawa oleh getaran mudah untuk dipindahkan dari partikel satu ke
partikel lainnya tanpa partikel tersebut berpindah. Begitu sebaliknya
pada zat gas yang memiliki jarak antarpartikel yang berjauhan. Selain
bergantung pada medium perambatannya, cepat rambat gelombang bunyi juga
bergantung pada suhu medium tempat gelombang bunyi tersebut merambat.
Tabel 9.2 memperlihatkan kecepatan perambatan bunyi di udara pada suhu
yang berbeda. Pada Tabel 9.2 terlihat bahwa pada medium yang sama yaitu
udara, gelombang bunyi merambat dengan kecepatan berbedabeda. Jadi,
semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat
rambat bunyinya atau semakin rendah suhu udara, semakin kecil cepat rambat bunyinya.
3. Infrasonik, Ultrasonik, dan Audiosonik
Setiap makhluk hidup mempunyai ambang pendengaran yang berbeda-beda.
Pendengaran manusia dan hewan tentu akan berbeda. Ada bunyi yang dapat
didengar manusia, tetapi tidak oleh hewan dan sebaliknya. Berdasarkan
frekuensinya, bunyi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu
ultrasonik, audiosonik, dan infrasonik. Bunyi yang mempunyai frekuensi
di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Bunyi ini hanya dapat didengar
oleh lumbalumba dan kelelawar. Kelelawar menggunakan frekuensi ini
sebagai navigasi ketika terbang di kegelapan. Kelelawar dapat menemukan
jalan atau mangsanya dengan cara mengeluarkan bunyi ultrasonik. Bunyi
ini akan dipantulkan oleh benda-benda di sekelilingnya, kemudian
pantulan bunyi ini dapat ditangkap kembali sehingga kelelawar dapat
mengetahui jarak dirinya dengan benda-benda di sekitarnya. Bunyi
ultrasonik dapat dimanfaatkan manusia untuk mengukur kedalaman laut,
pemeriksaan USG (ultrasonografi).
tua semakin menurun, sehingga pada usia lanjut tidak semua bunyi yang
berada di rentang frekuensi ini dapat didengar. Bunyi yang mempunyai
frekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik. Bunyi ini dapat didengar
oleh binatang-binatang tertentu, seperti anjing, laba-laba, dan
jangkrik.
4. Karakteristik Gelombang Bunyi
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi merambat melalui medium. Setiap
benda mempunyai ciri-ciri tersendiri. Tentunya, kamu dapat membedakan
suara yang kamu dengar. Sebagai contoh, kamu dapat membedakan suara
orang dewasa dan suara anak-anak. Ternyata, setiap bunyi yang kita
dengar mempunyai frekuensi dan amplitudo yang berbeda, meskipun merambat
pada medium yang sama.
a. Desah dan Nada
Jika kamu berada di pasar atau di tempat-tempat keramaian lainnya, kamu
dapat mendengar suara-suara orang yang sedang berbicara. Tidak semua
suara orang berbicara dapat kamu dengar, ada yang jelas dan ada yang
tidak. Suara orang bicara yang dekat dengan kamu mungkin dapat kamu
dengar dengan jelas tetapi tidak yang letaknya jauh darimu. Semua suara
di keramaian bersatu menjadi suara gemuruh, meskipun kamu berkonsentrasi
berusaha mendengar suarasuara itu, kamu tetap tidak dapat melakukannya.
Cobalah lakukan kegiatan kecil berikut! Di salah satu tempat (pasar
atau terminal), cobalah kamu memejamkan mata sekitar 30 detik, kemudian
kamu dengarkan suara apa saja yang kamu dengar! Dapatkah kamu
mengidentifikasi setiap suara yang kamu dengar? Di keramaian, setiap
bunyi yang mempunyai frekuensi berbeda berkumpul sehingga menimbulkan
bunyi yang tak teratur sehingga kamu akan sulit mengidentifikasi suara
di keramaian tersebut. Bunyi yang berasal dari keramaian adalah bunyi
yang mempunyai frekuensi tak beraturan. Bunyi yang mempunyai frekuensi
tak teratur disebut sebagai desah. Pernahkah kamu memainkan gitar? Gitar
merupakan salah satu sumber bunyi. Setiap senar pada gitar mempunyai
ukuran yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah bunyi
yang teratur. Bunyi yang mempunyai frekuensi tertentu disebut nada.
Jika dua buah garputala yang berbeda frekuensinya digetarkan, ternyata
garputala yang mempunyai frekuensi lebih besar akan menghasilkan nada
yang lebih tinggi. Sebaliknya, garputala yang frekuensinya lebih rendah
akan menghasilkan bunyi rendah. Frekuensi sebuah sumber bunyi
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya bunyi.
b. Kekuatan Bunyi
Apakah kekuatan bunyi itu? Bunyi ada yang kuat dan ada yang lemah. Jika bunyi yang kamu dengar sangat keras dan
melebihi ambang bunyi yang dapat diterima manusia, bunyi ini dapat
merusak telingamu. Untuk mengetahui kekuatan bunyi, lakukan kegiatan
kecil berikut. Petiklah senar gitar sehingga keluar bunyi. Kemudian,
pada senar yang sama, petik kembali senar tersebut dengan simpangan yang
agak besar. Apa yang terjadi? Senar yang dipetik dengan simpangan besar
akan berbunyi lebih kuat daripada dipetik dengan simpangan kecil. Dalam
hal ini, simpangan yang kamu berikan pada senar merupakan amplitudo.
Semakin besar amplitudo, semakin kuat bunyi dan sebaliknya. Jadi
kekuatan bunyi ditentukan oleh besarnya amplitudo bunyi tersebut. Bila
dua sumber bunyi yang kerasnya sama, tetapi jarak antara sumber bunyi
dengan pendengar berbeda maka sumber bunyi yang lebih dekat dengan
pendengar akan terdengar lebih kuat. Faktor-faktor yang memengaruhi kuat
bunyi adalah:
1) amplitudo,
2) jarak sumber bunyi dari pendengar,
3) jenis medium.
c. Timbre (Warna Bunyi)
Di dalam suatu keramaian, kamu pasti mendengar berbagai macam bunyi. Ada
suara laki-laki, perempuan, anak-anak, dan sebagainya. Telingamu mampu
membedakan bunyibunyi tersebut. Ketika sebuah gitar dan organ memainkan
lagu yang sama, kamu masih dapat membedakan suara kedua alat musik
tersebut. Meskipun kedua alat musik tersebut mempunyai frekuensi yang
sama, tetapi bunyi yang dihasilkan oleh kedua sumber bunyi tersebut
bersifat unik. Keunikan setiap bunyi dengan bunyi lainnya meskipun
mempunyai frekuensi yang sama disebut sebagai warna bunyi. Dapatkah kamu
menyebutkan contoh lain yang menunjukkan bahwa bunyi memiliki warna
yang berbeda meskipun frekuensinya sama.
d. Hukum Marsenne
Marsenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang
bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan, dan jenis
senar. Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi nada alamiah sebuah
senar atau dawai menurut Marsenne adalah sebagai berikut.
1) Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
2) Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
4) Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
5. Resonansi
Jika sebuah kendaraan berat (misalnya truk) melintas cukup dekat dengan
rumahmu, kamu dapat merasakan lantai dan kaca rumahmu terasa bergetar.
Atau, ketika ada halilintar, kaca rumahmu terasa bergetar. Mengapa ini
terjadi? Contoh-contoh kejadian sehari-hari di atas merupakan peristiwa
resonansi bunyi. Ketika garputala bergetar, getaran tersebut mampu
mengusik udara di sekelilingnya sehingga menimbulkan bunyi. Getaran ini
diteruskan oleh partikel-partikel udara sehingga garputala lain yang
mempunyai frekuensi sama dan jaraknya berdekatan akan bergetar dan
menimbulkan gelombang bunyi pula. Garputala yang mempunyai frekuensi
berbeda tidak akan
terpengaruh oleh getaran gelombang bunyi ini. Oleh karena itu garputala
yang mempunyai frekuensi berbeda tidak akan bergetar. Dari Kegiatan 9.7
tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jika sebuah benda
bergetar, benda lain yang mempunyai frekuensi sama dan berada dalam
daerah rambatan getaran benda tersebut akan bergetar. Peristiwa ini
disebut sebagai resonansi. Sebagian alat musik seperti gitar
memanfaatkan peristiwa resonansi ini untuk menghasilkan suara yang lebih
nyaring. Gitar biasanya mempunyai sebuah kotak udara. Partikel-partikel
udara di dalam kotak udara ini akan ikut bergetar ketika senar gitar
dipetik. Udara di dalam kotak gitar beresonansi dengan kawat yang
bergetar. Hal ini dapat diamati jika senar gitar dibentangkan dan
dipetik jauh dari lubang gitar, suara senar ini tidak akan nyaring
seperti ketika dipetik di dekat kotak udara. Coba kamu sebutkan contoh
peristiwa resonansi lain yang dapat kamu temui dalam kehidupan
sehari-hari. Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan
kerugian. Kerugian akibat resonansi antara lain adalah ketika terjadi
gempa, bumi bergetar dan getaran ini diteruskan ke segala arah. Getaran
bumi dapat diakibatkan oleh peristiwaperistiwa yang terjadi di perut
bumi, misalnya terjadinya dislokasi di dalam perut bumi sehingga bumi
bergetar yang dapat kita rasakan sebagai gempa. Jika getaran gempa ini
sampai ke permukaan dan sampai di pemukiman, gedung-gedung yang ada di
permukaan bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran gempa sangat besar
dan getaran gedung-gedung ini melebihi frekuensi alamiahnya,
gedung-gedung ini akan roboh. Selain gempa bumi, angin juga dapat
membuat sebuah jembatan bergetar dan jika getarannya melebihi frekuensi
alamiahnya, jembatan tersebut akan roboh.
6. Pemantulan Bunyi
Ketika kamu berdiri di depan cermin, kamu dapat melihat bayanganmu. Hal
ini terjadi karena gelombang cahaya yang mengenaimu dipantulkan sehingga
sampai di mata. Hal yang lebih jelas kelihatan ketika kamu menyorotkan
lampu senter pada cermin tersebut. Cermin akan memantulkan sinar senter
tersebut sehingga seolah-olah sinar keluar dari cermin. Peristiwa ini
disebut pemantulan gelombang cahaya. Bagaimana dengan gelombang bunyi?
Dapatkah gelombang bunyi dipantulkan? Seperti gelombang lainnya
gelombang bunyi pun dapat dipantulkan ketika mengenai penghalang. Akan
tetapi, pemantulan gelombang bunyi tentunya tidak dapat dilihat mata,
melainkan dapat didengarkan. Untuk memahami pemantulan bunyi bayangkan
kamu berada di sebuah gelanggang olahraga yang luas. Ketika kamu
berteriak, akan terdengar teriakanmu seolah-olah ada yang mengikuti.
Suara yang mengikuti sesaat setelah kamu mengeluarkan bunyi adalah
suaramu sendiri yang dipantulkan oleh dinding-dinding gelanggang
olahraga tersebut.
a. Hukum Pemantulan Bunyi
Untuk mempermudah menganalogikan pemantulan gelombang bunyi, kamu harus
membayangkan gelombang bunyi sebagai sebuah sinar. Dengan cara ini kamu
dapat menggambarkan proses pemantulan bunyi. Gambar 9.20 memperlihatkan
sebuah sumber gelombang bunyi yang mengeluarkan gelombang bunyi menyebar
ke segala arah dan sebuah dinding pemantul. Gambar anak panah mewakili
gelombang bunyi. Untuk selanjutnya gelombang bunyi cukup digambarkan
dengan anak panah. Jika diambil sebuah gelombang bunyi yang mewakili
gelombang bunyi yang mengenai dinding, akan tampak seperti Gambar 9.21.
Pada Gambar 9.21 terlihat bahwa ada sebuah garis yang dinamakan garis
normal. Garis normal merupakan garis khayal yang tegak lurus bidang
pantul. Gelombang bunyi datang membentuk sudut θi terhadap dinding
pemantul. Sudut ini dinamakan sudut datang. Kemudian, gelombang datang
ini dipantulkan oleh dinding pemantul membentuk sudut θr. Sudut datang
akan sama dengan sudut pantul. Sudut datang, sudut pantul dan garis
normal terletak pada satu bidang yang sama. Dengan demikian, diperoleh
hukum pemantulan bunyi sebagai berikut.
a. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
b. Pemantulan Bunyi dalam Keseharian
Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa contoh peristiwa pemantulan
bunyi yang terjadi. Peristiwa-peristiwa pemantulan bunyi ini ada yang
bersifat menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan. Contoh,
ketika kamu berbicara dalam ruangan, maka sesaat kemudian terdengar
suara dari pantulan bicara kamu. Waktu pantul berlangsung cukup singkat.
Gejala ini disebut gaung. Suara pantulan ini akan mengganggu suara
aslinya. Sehingga suara asli akan terdengar tidak jelas. Pemantulan
gelombang bunyi pun ada yang bersifat menguntungkan, misalnya penggunaan
sonar yang digunakan nelayan untuk mendeteksi keberadaan ikan di bawah
kapal mereka. Sebuah sumber bunyi dirambatkan ke dalam air sehingga
menjalar ke segala arah. Jika di bawah kapal ada segerombolan ikan,
gelombang bunyi akan dipantulkan kembali ke atas dan diterima oleh alat
yang dapat menangkap gelombang bunyi pantulan tersebut. Dengan demikian,
pencarian ikan akan lebih efektif. Selain itu nelayan juga dapat
memperkirakan kedalaman ikan-ikan tersebut. Pemantulan bunyi pun dapat
digunakan untuk menentukan jarak sumber bunyi terhadap pemantul.
Persamaan jarak sumber bunyi dan pemantul adalah sebagai berikut.
7. Jenis Pemantulan Bunyi
Telah dibahas sebelumnya bahwa bunyi dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi
ini membutuhkan waktu. Bunyi ada yang dipantulkan dengan selang waktu
antara suara asli dan pantulan kecil sekali sehingga seolah-olah bunyi
tersebut bersamaan dengan suara aslinya. Ada juga pemantulan bunyi yang
selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya cukup besar. Sehingga
bunyi asli dan bunyi pantulan terdengar sangat jelas. Perbedaan selang
waktu antara bunyi asli dan pantulannya dipengaruhi oleh jarak sumber
bunyi dan pemantul. Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan gema.
a. Gaung
Ketika kamu berbicara di dalam sebuah gedung yang besar, dinding gedung
ini akan memantulkan suaramu. Biasanya, selang waktu antara bunyi asli
dan pantulannya di dalam gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan
ini bersifat merugikan karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli.
Contoh Bunyi asli : mer - de - ka Bunyi pantul : mer - de - ka
Pemantulan bunyi yang seperti ini dinamakan gaung. Untuk menghindari
peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai ruangan besar seperti aula
telah dirancang supaya gaung tersebut tidak terjadi. Upaya ini dapat
dilakukan dengan
melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak memantulkan bunyi atau
dilapisi oleh zat kedap (peredam) suara. Contoh bahan peredam bunyi
adalah gabus, kapas, dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung
sering disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus. Selain melapisi
dinding dengan zat kedap suara, struktur bangunannya pun dibuat khusus.
Perhatikan langit-langit dan dinding auditorium, dinding dan
langit-langit ini tidak dibuat rata, pasti ada bagian yang cembung. Hal
ini dimaksudkan agar bunyi yang mengenai dinding tersebut dipantulkan
tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang pantul ini tidak dapat
terdengar.
b. Gema
Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi karena pantulan
bunyi. Namun, gema hanya terjadi bila sumber bunyi dan dinding pemantul
jaraknya jauh, lebih jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada
gaung. Gema dapat terjadi di alam terbuka seperti di lembah atau jurang.
Tidak seperti pemantulan pada gaung, pemantulan pada gema terjadi
setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai diucapkan. Contoh Bunyi
asli : mer - de - ka Bunyi pantul : mer - de - ka




















yang ini bukan karya saya
BalasHapus