LAMAN

Selasa, 18 Februari 2014

ADAS TANAMAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN SEBAGAI BAHAN OBAT ALAMI



Tanaman Adas (Foeniculum vul-gare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan daerah Mediterania, yang ke-mudian menyebar cukup luas di berbagai negara seperti Cina, Meksiko, India, Itali, Indian, dan termasuk negara Indonesia. Genus Foeniculum mempunyai tiga spesies yaitu F. vulgare (adas), F. azoricum (adas bunga di-gunakan sebagai sayuran) dan F. dulce (adas manis digunakan juga sebagai sayuran). F. vulgare mempunyai sub spesies yaitu F. fulgare var. dulce dan F. vulgare var. vulgare. Di Indonesia dikenal dua jenis adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae, yaitu adas (F. vulgare Mill.) dan adas sowa (Anetum graveolens Linn.) Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia, ter-utama adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A. graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah dan daunnya dimakan sebagai lalap.

Selain sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun adas digunakan sebagai di-uretik (pelancar air seni) dan me-macu pengeluaran keringat. Akar-nya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit perut se-habis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai obat gang-guan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah adas dapat digunakan untuk mengobati mulas.



Mengingat kegunaannya sebagai tanaman obat, maka tanaman adas merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peranan penting dalam industri obat tradisional di Indone-sia. Hal ini dapat dilihat dari laju permintaan dalam negeri terhadap simplisia adas yang terus mening-kat. Pada tahun 1984 pemakai- an adas sebesar 10.498 ton/tahun, pada tahun 1993 meningkat menjadi 321.520 ton/tahun. Laju permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan budidaya secara intensif se-hingga negara Indonesia mengimpor adas pada tahun 2000 sebesar 3.000 ton dari negara India, Mesir dan Iran, karena produksi lokal hanya berkisar 300 ton/tahun.

Melihat kegunaannya yang beragam dan kebutuhan dalam negeri yang belum terpenuhi maka tanaman ini cukup potensi untuk dikembangkan. Untuk mendukung pengembangan tanaman adas perlu di-ketahui informasi tentang tanaman adas mulai dari kegunaan, syarat tumbuh, penanganan benih dan teknik budidayanya.

Deskripsi Tanaman Adas

Tanaman dicirikan dengan ben-tuk herba tahunan, tingga tanaman dapat mencapai 1 - 2 m dengan percabangan yang banyak, batang beralur. Daun berbagi menyirip, berbentuk bulat telur sampai segi tiga dengan panjang 3 dm, bunga ber-warna kuning membentuk kumpulan payung yang besar. Dalam satu payung besar terdapat 15 - 40 payung kecil, dengan panjang tangkai payung 1 - 6 cm. Bunga ber-bentuk oblong dengan panjang 3,5 - 4 mm. Dalam masing-masing biji terdapat tabung minyak yang letak-nya berselang-seling. Pada waktu muda biji adas bewarna hijau ke-mudian kuning kehijauan, dan ku-ning kecokelatan pada saat panen.

Kandungan bahan aktif

Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6%. Buah yang terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri.
Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung anethol (50 - 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol (methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fen-chone yang pahit (12 - 22%) sehing-ga harganya lebih murah dari varietas dulce.



Kegunaan sebagai bumbu dapur

Biji dan minyak yang sudah di-destilasi dapat digunakan sebagai flavor (aroma) dalam industri makanan seperti bumbu daging, sayur-an, ikan, saus, sop, salad dan lain-lain. Biji yang sudah dihancurkan dapat juga digunakan sebagai bumbu salad (mayonnaise, kue yang manis). Tepung adas digunakan juga untuk bumbu kari, daun yang muda dapat dimakan sebagai sayuran segar (lalap).



Kegunaan untuk obat dan industri lainnya

Sebagai tanaman obat adas dapat digunakan sebagai antispasmodik, karminatif, diuretik (pelancar air seni), ekspektoran (pengencer da-hak), laxative, stimulant (perang-sang), dan obat sakit perut. Dari sedikit akar yang direbus sebagai sayuran bisa digunakan untuk obat batuk (pelancar dahak). Adas juga digunakan sebagai obat untuk merangsang air susu ibu (pelancar ASI), sebagai obat kolik dan digunakan untuk memperbaiki rasa obat lainnya. Minyak esensial dan oleoresin adas dapat digunakan untuk aroma sabun, kream, parfum dan minuman beralkohol. Obat-obatan herbal Cina juga menggunakan adas sebagai obat gra-stroenteritis, hernia, gangguan pen-cernaan, gangguan abdomen, meng-hancurkan lendir dan merangsang produksi susu. Minyak esensial adas dilaporkan bisa menstimulasi per-baikan liver pada tikus putih dan juga sebagai antibakteri.

Untuk kesehatan wanita selain meningkatkan produksi ASI, adas juga dapat memperlancar haid, dan meningkatkan hormon estrogen se-hingga adas juga dapat memper-lambat menopause. Adas juga dapat digunakan sebagai terapi tradisional kanker prostat, dengan dosis 1 - 2 sendok teh adas yang telah dihancurkan kemudian direndam dalam secangkir air panas selama 10 menit, dan di-minum sebanyak 3 cangkir tiap hari.



Adas sebaiknya jangan diberikan pada penderita alergi terhadap wor-tel, selederi, penderita epilepsi dan anak di bawah umur. Adas aman digunakan sebagai obat dalam jang-ka waktu yang tidak lama. Pemakai-an jangka lama dalam jumlah yang banyak akan memberikan efek samping di antaranya, kulit menjadi sensitif terhadap cahaya matahari, di mana kulit menjadi gelap dan sakit terbakar matahari. Sehingga selama pemakaian adas sebaiknya memakai proteksi (sunblock) apabila keluar ruangan.



Persyaratan tumbuh

Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10 - 1.800 m dari pemukaan laut). Di pulau Jawa adas ditanam pada daerah dengan ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C) untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan. Adas merupa-kan tanaman khas di palung sungai. Adas akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur dengan pH 6,5 - 8,0.



Bahan Tanaman

Tanaman adas diperbanyak se-cara generatif (benih). Benih di-panen dari buah yang sudah masak dengan kriteria berwarna hijau terang (masak fisiologis). Tanaman dari famili Umbelliferrae seperti ke-tumbar, adas biasanya mempunyai daya berkecambah yang rendah (di bawah 70%). Untuk meningkatkan persentase berkecambah diperlukan perlakuan (treatment) terhadap benih sebelum ditanam di antaranya pe-rendaman dalam air selama 24 jam, perendaman dalam larutan PEG dan KNO3. Kebutuhan bibit/ha adalah sebanyak 0.5 - 1 kg (disemaikan terlebih dahulu) dan 4 - 6 kg apabila ditanam langsung di lapang.



Budidaya

Pengolahan lahan dimulai dari pembersihan lahan dari gulma, pen-cangkulan dan penggarpuan yang dilanjutkan dengan pembuangan sisa-sisa akar tanaman lain. Selanjut-nya dilakukan pembuatan lubang ta-nam dengan jarak tanam yang biasa digunakan yaitu (0,5 - 1) x 1 m. Lubang tanam yang telah disiapkan kemudian diisi dengan pupuk kan-dang sebanyak lebih kurang 100 g/lubang.

Penanaman dilakukan pada permulaan musim hujan, dimana setiap lubang tanam ditanam 1 bibit. Adas selain dibudidayakan secara monokultur juga dapat ditanam di lahan-lahan terbuka yang belum dimanfaatkan, di pematang kebun atau di pinggir jalan (tumpang sari dengan tanaman lain). Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma, pemupukan ulang dan pem-berantasan hama dan penyakit.

Tanaman adas sangat respon ter-hadap pemupukan N, P dan K. Untuk mendapatkan hasil panen se-besar 113 kg/ha di India membutuh-kan 27 kg N, 5 kg P dan 17,5 kg K/ha. Sedangkan di Indonesia untuk mendapatkan hasil panen basah se-besar 900 g/tanaman dibutuhkan 56,68 kg N, 11,73 kg P dan 30 kg CaO/ha.

Tanaman adas juga sangat respon dengan irigasi. Pemberian irigasi diperhitungkan dengan stadia per-tumbuhan tanaman, pengairan di-berikan apabila eoeporimeter menunjukkan defisit 30 - 40 mm. Irigasi yang teratur akan meningkatkan hasil dan mutu buah, interval pemberian tergantung pada tipe tanah dan kultivarnya.



Panen dan pasca panen

Tanaman adas mulai dipanen pada umur 8 bulan setelah tanam yang ditandai dengan warna buah hijau keabu-abuan sampai ke-hitaman dan cukup keras apabila dipijit. Buah adas matangnya tidak serempak, sehingga panennya membutuhkan waktu yang cukup lama (4 bulan) dengan 15 kali pemetikan dalam interval waktu 1 - 2 minggu. Pemanen dilakukan dengan cara memetik karangan buah yang telah masak, buah yang masih muda di-tinggalkan untuk periode panen berikutnya.

Buah hasil panen dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air mencapai 12 - 14%. Buah yang telah dikeringkan kemudian di-bersihkan dari kotoran tanaman. Pengemasan dilakukan dalam kan-tong-kantong plastik yang bersih dan disimpan dalam gudang.

Perubahan komposisi kimia minyak adas yang disebabkan oleh perlakuan penyimpanan dengan ana-lisis GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometri), pada minyak adas yang telah disimpan selama 3 bulan menunjukkan bahwa kom-ponen utamanya yaitu trans-anethol mengalami oksidasi dan reduksi menjadi p-anisaldehid, anis keton dan senyawa benzil metilketon. Perubahan komposisi kimia minyak adas tersebut diperkirakan karena pengaruh cahaya dan oksigen yang terdapat di udara. Wadah simpan yang digunakan untuk menyimpan minyak adas tersebut adalah botol yang bening (transparan), yang se-baiknya digunakan botol yang gelap.



Analisis Ekonomi

Pada tahun 1993 adas menduduki urutan ke 7 dalam urutan 50 besar simplisia yang banyak digunakan oleh industri obat tradisional. Di Kabupaten Boyolali menunjukkan bahwa adas dapat memberikan kon-tribusi terhadap pendapatan ke-luarga petani sebesar 14,92% .



Faktor produksi yang nyata hubungannya dengan produksi adas adalah penggunaan bibit dan pupuk kandang secara parsial. Untuk pe-nambahan 1% bibit produksi akan turun sebesar 5,71%. Akan tetapi penambahan pupuk kandang sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 5,77%.



Pada biaya panen tahun pertama, biaya usaha terbesar yang dikeluar-kan oleh petani untuk usaha tani adas adalah untuk tenaga kerja mencapai 16,35% dari biaya usaha tani, menyusul biaya pupuk kandang yaitu 6,25%, sedangkan nilai biaya produksi total hanya 25,41% dari pendapatan kotor. Petani mendapat-kan kompensasi pengelolaan yang cukup besar yaitu 74,59% dari pendapan kotor.
Perhitungan analisa usaha tani adas pada tahun 2000 dengan luas lahan 1 ha dan produksi 800 kg, harga jual Rp 9.000/kg keuntungan yang diterima sekitar Rp 4.072.000. Dengan pendapatan tersebut petani dianggap menggunakan lahan sen-diri tanpa pengeluaran biaya untuk sewa lahan. (Sumber : Devi Rusmin dan Melati, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007)

Jumat, 14 Februari 2014

PESAWAT SEDERHANA

A.    PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana.

B.     JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
1.      Tuas
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda.  Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
clip_image002
Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan  kedua, dan tuas golongan ketiga.
a. Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
clip_image004clip_image006

b. Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
clip_image008clip_image010clip_image012


c. Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.
clip_image014
clip_image016

2.      Bidang Miring

clip_image018
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh.
Tahukah kamu, mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok? Mobil tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang curam. Oleh karena itu, jalan tanjakan di gunung yang curam dibuat berkelok-kelok. Jalan yang demikian akan mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki.
 Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya. Berikut adalah alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring.
clip_image020

3.      Katrol
Katrol adalah roda yang dapat berputar pada porosnya. Katrol selalu digunakan bersama tali. Katrol digunakan untuk membantu mengangkat benda.
Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu katrol tetap, katrol bebas, katrol majemuk.
a.      Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
clip_image022
b.      Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
clip_image024

c.       Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Makin banyak katrol yang digunakan makin kecil gaya yang dikeluarkan.
clip_image026
d.      Blok katrol
Blok katrol adalah dua buah katrol yang dipasang secara berdampingan pada satu poros. Biasanya blok katrol digunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat.
clip_image028

4.      Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
clip_image030
Sumber :

Selasa, 11 Februari 2014

GGL INDUKSI

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Jarum galvanometer menyimpang karena adanya arus listrik yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik ini mengalir karena timbulnya beda potensial di ujung kumparan saat kita menggerakkan kutub magnet batang masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan dinamakan gaya gerak listrik induksi atau ggl induksi.

Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar kumparan. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-ujung kumparan berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.

Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan. Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.
Ei = - N .ΔΦ ............(8.1)
Δt
Keterangan:
N = jumlah lilitan
ΔΦ = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Δt = perubahan waktu/selang waktu (sekon)
Ei = ggl induksi (volt)
Tanda negatif menunjukkan arah gaya gerak listrik (ggl)

Contoh

Sebuah kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi perubahan fluks magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon. Hitunglah besar ggl induksinya!
Jawab:
N = 3.000
ΔΦ = 1.500 Wb
Δt = 2 sekon
Ei = .... ?
Ei = - N .ΔΦ
Δt
Ei = - 3.000 .1.500
2
= -2,25 . 106
Jadi di dalam kumparan tersebut timbul ggl induksi sebesar 2,25 × 106 volt (tanda – menunjukkan arah ggl).

Jika jumlah lilitan dalam kumparan diperbanyak, jarum galvanometer akan menyimpang lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa arus listrik induksi yang mengalir melalui kumparan meningkat dan ggl induksi bertambah besar. Selain dengan memperbanyak jumlah lilitan, ggl induksi dapat bertambah lebih besar jika kecepatan magnet yang memasuki kumparan dipercepat. Jadi, besar kecilnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor berikut.
1. Banyaknya lilitan kumparan.
2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan.
3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Arus listrik dalam kumparan mengalir dalam dua arah, arus listrik seperti ini dinamakan arus listrik bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Sama halnya seperti arus listrik yang berubah-ubah, polaritas tegangan pada ujung-ujung kumparan pun ikut berubah-ubah. Tegangan yang polaritasnya selalu berubah-ubah dinamakan tegangan listrik bolak-balik.

Generator
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi
listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet.  Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik yang disebut juga alternator dan generator arus searah. Perbedaan generator arus bolak-balik dengan generator arus searah hanyalah pada bentuk cincin yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik (A) terdapat dua buah cincin, dengan tiap cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Pada generator arus searah (B) hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan cincin belah atau komutator.  

1. Generator Arus Bolak-Balik
Ujung-ujung kumparan yang berada di dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 yang ikut berputar jika kumparan diputar. Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua sikat karbon ini tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan. Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetik, arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam. Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi kembali mengalir dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu kembali menyala.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan komutator. Salah satu belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan komutator lainnya berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari komutator berpolaritas positif menuju sikat karbon, lampu, dan kembali ke komutator berpolaritas negatif. Arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus listrik searah atau direct current (DC). 

Generator terdapat dua bagian. Bagian yang pertama dinamakan rotor, yaitu bagian-bagian generator yang bergerak, seperti kumparan dan cincin konduktor. Bagian yang kedua dinamakan stator, yaitu bagian-bagian generator yang tidak bergerak, seperti magnet dan sikat. Contoh generator sederhana adalah dinamo sepeda. Dinamo sepeda mengandung kumparan kawat yang berputar di antara dua magnet. Ketika berputar, roda sepeda akan memutar kumparan di antara dua magnet tetap.

Transformator
Transformator terdiri atas pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak yang terbuat dari plat besi yang disusun berlapis-lapis. Transformator biasanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik arus AC. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membedakan jumlah lilitan dari kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada transformator, perbandingan tegangan sama dengan perbandingan banyaknya lilitan. Secara matematis hubungan antara tegangan dan banyaknya lilitan dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Np .............(8.2)
VsNs
Keterangan:
Vp = tegangan pada kumparan primer
Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan kumparan sekunder
Dari Persamaan (8.2) dapat dikatakan bahwa besarnya tegangan berbanding lurus dengan banyaknya lilitan. Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan primer dinyatakan dengan Vp dan Ip, maka besar daya listrik pada kumparan primer (Pp) adalah sebagai berikut,
Pp = Vp ⋅ Ip ......... (8.3)
Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder dinyatakan dengan Vs dan Is, maka besar daya listrik pada kumparan sekunder (Ps) adalah sebagai berikut.
Ps = Vs ⋅ Is ......... (8.4)
Berdasarkan tegangan listrik yang dihasilkan, trafo dibedakan menjadi dua macam, yaitu trafo step up dan trafo step down. Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih tinggi. Ciri-ciri trafo step up adalah sebagai berikut.
a. Np < Ns
b. Vp < Vs
c. Ip > Is
Trafo step down adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih rendah. Ciri-ciri trafo step down adalah sebagai berikut.
a. Np > Ns
b. Vp > Vs
c. Ip < Is
Pada transformator ideal, efisiensi transformator dapat dianggap 100%, hal ini berarti daya yang hilang dalam transformator dapat diabaikan sehingga daya listrik pada kumparan primer dapat diteruskan seluruhnya menuju kumparan sekunder. Dengan pengertian tersebut dapat diperoleh:
Pp = Ps ⇔ Vp ⋅ Ip = Vs ⋅ Is ......... (8.5)
Sehingga hubungan antara besarnya tegangan dan besarnya arus listrik dapat dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Is .............(8.6)
VsIp
Perbandingan tegangan pada Persamaan (8.6) sama dengan perbandingan tegangan pada Persamaan (8.2) sehingga hubungan antara arus listrik dengan banyaknya lilitan dapat diperoleh sebagai berikut.
Np  =Is .............(8.7)
NsIp

Contoh
Sebuah radio memerlukan tegangan 9 volt dari catu daya 220 volt.
a. Jika kumparan primer trafo memiliki 440 lilitan, berapakah jumlah lilitan yang dimiliki kumparan sekunder?
b. Jika arus 110 mA mengalir melalui radio, berapakah arus yang ditarik dari catu daya 220 volt?
Jawab:
a. Dengan menggunakan Persamaan (8.2) diperoleh:
Vp  =Np  220V  =440 
VsNs9VNs
Vp  =n ⇔ Ns=9V  x440
Vsnn220V
                             = 18
Jadi jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 18 lilitan.
b. Dengan menggunakan Persamaan (8.6) diperoleh:
Vp  =Ip 220V  =110mA
VsIs9VIp

  =
 ⇔ Ip=9V x110mA


220V
                            = 4,5 mA
Jadi arus yang mengalir pada kumparan primer adalah 4,5 mA.

Perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator dan daya listrik yang masuk ke transformator disebutefisiensi transformator. Nilai efisiensi transformator dinyatakan dalam persentase. Efisiensi transformator dapat dinyatakan sebagai berikut.
 η =V. Is x 100%..........(8.9)
V. Ip
Keterangan:
η = efisiensi transformator
Vs = tegangan sekunder (volt)
Vp = tegangan primer (volt)
Is = arus pada kumparan sekunder (ampere)
Ip = arus pada kumparan primer (ampere)
Contoh
Sebuah transformator menghasilkan daya sebesar 180 watt. Berapakah efisiensi transformator tersebut jika daya masukannya sebesar 200 watt?
Jawab:

Dengan menggunakan Persamaan (8.8) diperoleh:
 η =P x 100 %
Pp
 η =180 x 100 = 90%
200

Jadi efisiensi transformator tersebut adalah 90%.

ADAPTASI

Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
 - memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
 - mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
 - mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
 - merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Jenis Adaptasi

Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu: Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya. Adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut :
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut :
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

Kisi - kisi UN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs

NO KOMPETENSI INDIKATOR
Mengidentifikasi isi dan bagian suatu teks.
Menentukan persamaan isi berita.
Menentukan perbedaan penyajian berita.
Mengidentifikasi isi teks biografi/iklan.
Menentukan kalimat fakta/opini dalam teks iklan.
Menyimpulkan isi paragraf.
Mengidentifikasi isi grafik, tabel, bagan, denah.
Mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita pendek/cerita
anak.
Mengidentifikasi perbedaan karakteristik dua novel.
1 Membaca dan memahami berbagai
teks nonsastra (biografi, artikel,
berita, iklan, tabel/diagram, bagan,
grafik, peta, denah), berbagai karya
sastra (puisi, antologi puisi, cerpen,
buku kumpulan cerpen, cerita anak,
buku cerita anak, novel remaja, novel
angkatan 20 – 30-an, dan drama).
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama.
Menulis catatan pengalaman pada buku harian.
Menulis pesan singkat sesuai konteks.
Menulis laporan/pengumuman/resensi.
Melengkapi surat pribadi/surat dinas/surat pembaca.
Menulis rangkuman.
Menulis teks berita sesuai konteks.
Menulis slogan sesuai konteks.
Menulis iklan sesuai konteks.
Menyusun petunjuk melakukan sesuatu.
Menulis teks pidato.
Menulis rumusan masalah karya ilmiah/saran karya
ilmiah/daftar pustaka.
Menyunting kalimat, ejaan/tanda baca, pilihan kata.
Melengkapi pantun.
Melengkapi puisi.
2. Menulis dan menyunting teks
nonsastra dengan menggunakan
kosakata yang bervariasi dan efektif
dalam bentuk buku harian, surat
pribadi, surat dinas, narasi dan pesan
singkat, laporan, pengumuman,
petunjuk, rangkuman, teks berita,
slogan/ poster, iklan, resensi dan
karangan, surat pembaca, teks pidato,
dan karya ilmiah; menulis teks sastra
dalam bentuk puisi, pantun, dongeng,
cerpen, dan drama.
Melengkapi naskah drama.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 2
2. BAHASA INGGRIS SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
tujuan komunikatif dalam teks fungsional pendek
berbentuk caution/notice/warning, greeting card,
letter/e-mail, short message, advertisement,
announcement, invitation, schedule.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
tujuan komunikatif dalam teks berbentuk procedure.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
tujuan komunikatif dalam teks berbentuk descriptive.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
tujuan komunikatif dalam teks berbentuk recount.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
pesan moral/tujuan komunikatif dalam teks berbentuk
narrative.
1. READING (Membaca)
Memahami makna dalam wacana
tertulis pendek baik teks fungsional
maupun esai sederhana berbentuk
deskriptif (descriptive, procedure,
maupun report) dan naratif (narrative
dan recount) dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat atau rujukan kata atau makna kata/frasa atau
tujuan komunikatif dalam teks berbentuk report.
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks
rumpang bentuk recount/narrative sederhana.
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks
rumpang bentuk descriptive/procedure sederhana.
Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat
kalimat yang bermakna.
2. WRITING (Menulis)
Mengungkapkan makna secara tertulis
teks fungsional pendek dan esai
sederhana berbentuk deskriptif
(descriptive, procedure, maupun
report) dan naratif (narrative dan
recount) dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk
membuat paragraf yang padu dan bermakna.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 3
3. MATEMATIKA SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbandingan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
operasi bilangan berpangkat atau bentuk akar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial
sederhana.
1. Menggunakan konsep operasi hitung
dan sifat-sifat bilangan, perbandingan,
bilangan berpangkat, bilangan akar,
aritmetika sosial, barisan bilangan,
serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
barisan bilangan dan deret.
Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu
variabel.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
himpunan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
fungsi.
Menentukan gradien, persamaan garis, atau
grafiknya.
2. Memahami operasi bentuk aljabar,
konsep persamaan dan
pertidaksamaan linier, persamaan
garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem
persamaan linier, serta
penggunaannya dalam pemecahan
masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linier dua variabel.
Menyelesaikan masalah menggunakan teorema
Pythagoras.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
bangun datar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kesebangunan atau kongruensi.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
hubungan dua garis: besar sudut (penyiku atau
pelurus).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garisgaris
istimewa pada segitiga.
Memahami konsep kesebangunan,
sifat dan unsur bangun datar, serta
konsep hubungan antarsudut dan/atau
garis, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
unsur-unsur/bagian-bagian lingkaran atau hubungan
dua lingkaran.
Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume bangun ruang.
3.
Memahami sifat dan unsur bangun
ruang, dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan bangun ruang.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 4
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan ukuran pemusatan atau
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah
sehari-hari.
4. Memahami konsep dalam statistika,
serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
penyajian atau penafsiran data.
5. Memahami konsep peluang suatu
kejadian serta menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peluang suatu kejadian.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 5
4. ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Melakukan pengukuran dasar secara
teliti dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai dan sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan
satuannya atau penggunaan alat ukur dalam
kehidupan sehari-hari.
Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya
atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan konversi suhu pada termometer.
2. Menerapkan konsep zat dan kalor
serta kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan
suhu atau penerapan perubahan wujud zat dalam
kehidupan sehari-hari.
Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum
Newton dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi .
Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mendeskripsikan dasar-dasar
mekanika (gerak, gaya, usaha, dan
energi) serta penerapan konsep
tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran fisis yang terkait dengan
tekanan pada suatu zat.
Menentukan besaran fisis pada getaran atau
gelombang.
Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Memahami konsep-konsep dan
penerapan, getaran, gelombang,
bunyi, dan optik dalam produk
teknologi sehari-hari.
Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang
berhubungan dengan cermin/lensa atau penerapan
alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan
kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam
suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum Ohm atau
Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran fisis energi atau daya listrik
dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutubkutub
yang dihasilkan.
5. Memahami konsep kelistrikan dan
kemagnetan serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau
penerapannya pada transformator.
6. Memahami sistem tata surya dan
proses yang terjadi didalamnya.
Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau
peredaran bumi-bulan terhadap matahari.
7 Mendeskripsikan konsep atom, ion
dan molekul dihubungkan dengan
produk kimia sehari-hari.
Mendeskripsikan atom, ion, dan molekul serta
hubungannya dengan produk kimia sehari-hari.
8. Memahami klasifikasi zat serta Mendeskripsikan larutan asam, basa, atau garam.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 6
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Mendeskripsikan unsur, senyawa dan campuran
termasuk rumus kimia
perubahannya.
Mendeskripsikan sifat kimia atau fisika zat tertentu
serta perubahannya.
Mendeskripsikan bahan kimia tertentu yang terdapat
dalam beberapa produk kimia.
9. Mendeskripsikan pemakaian bahan
kimia tertentu dalam kehidupan
sehari-hari. Mendeskripsikan bahan kimia adiktif dan obat
psikotropika serta cara menghindarinya.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk 10. khluk hidup.
Mendeskripsikan ciri-ciri dan
keanekaragaman makhluk hidup, serta
pentingnya pelestarian makhluk hidup
dalam kehidupan.
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciricirinya.
Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam
ekosistem.
Menjelaskan usaha manusia untuk mengatasi
pencemaran/kerusakan lingkungan.
11. Mendeskripsikan komponen
ekosistem, interaksi antarmakhluk
hidup dalam lingkungan, serta peran
manusia dalam pengelolaan
lingkungan. Menjelaskan hubungan antara kepadatan populasi
manusia dengan kualitas lingkungan berdasarkan
hasil pengamatan/kasus.
Menjelaskan sistem gerak pada manusia dan
penyakit yang berhubungan dengannya.
Menjelaskan sistem pencernaan manusia dan enzimenzim
yang berperan pada proses pencernaan.
Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan
penyakit yang berhubungan dengannya.
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia
dan penyakit yang berhubungan dengannya.
Menjelaskan sistem ekskresi dan reproduksi pada
manusia dan penyakit yang berhubungan dengannya.
12. Menjelaskan sistem organ pada
manusia.
Menjelaskan sistem saraf dan alat indera pada
manusia.
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan (organ)
pada tumbuhan.
Menjelaskan cara beradaptasi (respon) tumbuhan
terhadap pengaruh lingkungan luar.
13. Menjelaskan sistem organ dalam
kehidupan tumbuhan
Menjelaskan proses fotosintesis melalui percobaanpercobaan
tentang proses tersebut.
Memberi contoh adaptasi makhluk hidup dan seleksi
alam dalam kelangsungan hidup makhluk hidup.
Menginterpretasi proses persilangan berdasarkan
hukum Mendel.
14.
Mengaplikasikan konsep
pertumbuhan dan perkembangan,
kelangsungan hidup dan pewarisan
sifat pada organisme serta kaitannya
dengan lingkungan, teknologi dan
masyarakat. Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk
kehidupan manusia.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 7
B. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMPLB
5. BAHASA INDONESIA SMPLB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA
RINGAN, DAN TUNA LARAS)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan isi bacaan.
Menentukan gagasan utama paragraf.
Menentukan kalimat utama paragraf.
Menyimpulkan isi bacaan.
Mengidentifikasi isi grafik/tabel/bagan/denah.
Menentukan fakta/opini.
Mengidentifikasi isi teks biografi.
Menentukan unsur intrinsik cerpen.
1. Membaca
Membaca dan memahami berbagai
bentuk wacana tulis (biografi, iklan,
artikel/buku, esiklopedia/buku
telepon, grafik tabel, bagan, denah
berita) dan berbagai karya sastra
berbentuk cerita pendek, dan novel
dari berbagai angkatan
Menentukan unsur intrinsik novel.
Menulis buku harian sesuai konteks.
Menulis teks berita/pidato sesuai konteks.
Menulis surat pribadi.
Menulis surat dinas.
Menulis surat pembaca.
Menulis slogan/poster.
Menulis rangkuman.
Menulis petunjuk melakukan sesuatu.
Menulis laporan.
Menyunting ejaan, tanda baca, pilihan kata.
Menulis unsur karya ilmiah (latar belakang/tujuan/
rumusan masalah/daftar pustaka).
Melengkapi puisi/pantun.
2. Menulis
Menulis karangan nonsastra dengan
menggunakan kosakata bervariasi dan
efektif dalam bentuk buku harian,
surat pribadi, pesan singkat, laporan,
surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks
berita, slogan, poster, iklan baris,
resensi, karangan, karya ilmiah
sederhana, pidato, surat pembaca, dan
berbagai karya sastra berbentuk
pantun, dongeng, puisi, drama
Melengkapi drama.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 8
6. BAHASA INDONESIA SMPLB - B (TUNARUNGU)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Mengidentifikasi isi paragraf/teks
Menyimpulkan isi paragraf/teks
Menentukan gagasan utama suatu paragraf/teks
Menentukan makna kata sesuai konteks
Mengidentifikasi jenis kalimat
Menentukan isi tabel/diagram, grafik, denah
Mengidentifikasi hal-hal yang dapat diteladani dari
buku biografi
Menentukan isi teks berita
Menentukan fakta dan pendapat
Menentukan makna kata/ungkapan dalam teks sastra
Mengidentifikasi unsur intrinsik drama
1. Memahami berbagai jenis teks
nonsastra (berita, biografi, grafik,
tabel, denah), makna kata, dan teks
sastra (cerpen, novel, drama)
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen/novel
Menulis pengalaman pada buku harian
Menulis iklan baris dengan bahasa yang singkat
Menulis paragraf laporan
Melengkapi surat pribadi
Melengkapi surat dinas
Menulis pengumuman
Menyunting kata, pilihan kata, kalimat, ejaan/tanda
baca
Menulis pesan singkat
Melengkapi teks pidato
Menulis petunjuk
Melengkapi puisi
Melengkapi drama
2. Menulis dan menyunting teks
nonsastra dengan menggunakan kosa
kata dan kalimat efektif dalam bentuk
pengumuman, iklan, laporan, buku
harian, surat pribadi, surat dinas,
pesan singkat, teks pidato, petunjuk,
serta teks sastra dalam bentuk puisi,
cerpen, drama
Melengkapi cerpen
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 9
7. BAHASA INGGRIS SMPLB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN,
DAN TUNA LARAS)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan gambaran umum atau informasi
rinci/informasi tertentu/informasi tersirat, serta
rujukan kata atau makna kata/frasa/kalimat, dalam
teks berbentuk notice/shopping list.
Menentukan gambaran umum atau informasi
rinci/informasi tertentu/informasi tersirat, serta
rujukan kata atau makna kata/frasa/kalimat dalam
teks berbentuk kartu ucapan selamat/daftar barang.
Menentukan gambaran umum atau informasi
rinci/informasi tertentu/informasi tersirat, serta
rujukan kata atau makna kata/frasa/kalimat dalam
teks berbentuk undangan/pesan singkat.
1. Reading (Membaca)
Memahami makna teks tulis berupa
teks fungsional pendek
(pengumuman, label dan lain-lain)
yang ditemukan dalam berbagai
konteks, situasi dan berbagai jenis
teks (naratif, deskriptif dan
sebagainya) yang menggunakan
bahasa sangat sederhana.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat, serta rujukan kata atau makna
kata/frasa/kalimat, dalam teks berbentuk letter.
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks
fungsional yang rumpang, pendek dan sederhana
serta pada kalimat/paragraf naratif/deskriptif/recount/
procedure
Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat
kalimat yang bermakna.
2. Writing (Menulis)
Mengungkapkan makna secara tertulis
dalam berbagai teks fungsional
pendek (pesan, kartu ucapan dan
sebagainya) yang digunakan dalam
berbagai konteks, situasi serta menulis
berbagai jenis paragraf (naratif,
deskriptif dan sebagainya) yang
menggunakan bahasa sangat
sederhana.
Menentukan susunan kalimat yang tepat untuk
membuat paragraf yang padu dan bermakna.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 10
8. BAHASA INGGRIS SMPLB - B (TUNARUNGU)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat, serta rujukan kata atau makna
kata/frasa/kalimat dalam teks berbentuk ucapan
selamat/pengumuman/daftar
barang/instruksi/notice/shopping list/pesan
singkat/undangan.
Menentukan kosa kata yang tepat pada bidang
keterampilan tata busana/tataboga/ komputer/
pengetikan
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat, serta rujukan kata atau makna
kata/frasa/kalimat dalam teks fungsional pendek
berbentuk procedure.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi rinci/informasi tertentu/informasi
tersirat, serta rujukan kata atau makna
kata/frasa/kalimat dalam teks fungsional pendek
berbentuk descriptive.
1. Reading (Membaca)
Memahami makna dalam wacana
tertulis, interpersonal dan
transaksional sederhana secara formal
dan informal dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
Menentukan gambaran umum/pikiran utama paragraf
atau informasi tertentu/informasi rinci/informasi
tersirat, serta rujukan kata atau makna
kata/frasa/kalimat, dalam teks fungsional pendek
berbentuk recount.
Menentukan kata yang tepat untuk melengkapi teks
rumpang, pendek dan sederhana berbentuk
descriptive/recount/ procedure serta teks fungsional
pendek sederhana.
2. Writing (Menulis)
Mengungkapkan perasaan, kehendak,
pendapat, pengalaman secara tertulis
dalam wacana interpersonal dan
transaksional sederhana secara formal
maupun informal dalam konteks
kehidupan sehari-hari.
Menentukan susunan kata yang tepat untuk membuat
kalimat yang padu dan bermakna.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 11
9. MATEMATIKA SMPLB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN
TUNA LARAS)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menentukan anggota suatu himpunan yang
dinyatakan dalam kata-kata.
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan.
1. Memahami konsep dan operasi
himpunan serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan
masalah. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
irisan atau gabungan dua himpunan.
Menentukan hasil operasi bilangan bulat atau
pecahan
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bilangan bulat atau pecahan
Menyelesaikan persamaan atau pertidaksamaan linier
satu variabel.
Menentukan hasil operasi memfaktorkan, atau
menyederhanakan bentuk aljabar
2. Memahami operasi hitung bilangan
dan bentuk aljabar sederhana, konsep
persamaan dan pertidaksamaan linier,
serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
perbandingan.
Menentukan jenis sudut atau besarnya.
Menentukan hubungan antar sudut jika dua garis
sejajar dipotong garis lain.
Menentukan bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya
Menentukan jenis-jenis segitiga.
Menghitung keliling segiempat atau segitiga.
Menghitung luas segiempat atau segitiga.
Menentukan panjang salah satu sisi pada segitiga
siku-siku menggunakan teorema Phytagoras.
Menentukan unsur/bagian, keliling, luas dari
lingkaran.
Menentukan unsur-unsur kubus, balok atau tabung
Menentukan luas permukaan kubus, balok, atau
tabung.
3. Memahami sifat dan unsur dari
bangun geometri serta menentukan
ukurannya dan mampu
menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
Menentukan volume kubus, balok, atau tabung.
Menentukan ruang sampel suatu percobaan.
Menentukan peluang suatu kejadian.
4. Memahami konsep peluang dan
statistika
Menentukan ukuran pemusatan dari data tunggal.
5. Memahami barisan dan deret bilangan
untuk pemecahan masalah
Menentukan suku ke-n dan jumlah n suku dari
barisan bilangan.
6. Melakukan perhitungan untung dan
rugi dalam perdagangan.
Menentukan harga pembelian atau penjualan serta
untung atau rugi.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 12
10. MATEMATIKA SMPLB - B (TUNARUNGU)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat.
Menyelesaikan operasi hitung bilangan pecahan.
Menyederhanakan operasi bentuk aljabar.
1. Melakukan operasi hitung bilangan
dan bentuk aljabar sederhana serta
menggunakannya dalam pemecahan
masalah. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan
perbandingan.
2. Melakukan perhitungan untung atau
rugi dan persentase dalam
perdagangan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jual,
beli atau untung, rugi.
Menentukan anggota suatu himpunan.
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan.
3. Memahami konsep dan operasi
himpunan, serta mampu
menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
Menentukan irisan atau gabungan dua himpunan
yang disajikan dalam bentuk diagram venn.
Menentukan jenis sudut dan besarnya.
Menentukan hubungan antar sudut atau besar sudut
yang terbentuk jika dua garis sejajar berpotongan
dengan garis lain.
Menyebutkan nama bangun datar berdasarkan
gambar atau sifat-sifat yang diberikan.
Menyelesaikan soal keliling dan luas segiempat.
Menyelesaikan soal cerita berkaitan dengan keliling
serta luas segiempat.
Menyelesaikan soal keliling dan luas lingkaran.
Menentukan jenis-jenis segitiga.
Menyelesaikan soal keliling dan luas segitiga.
Menyelesaikan soal cerita berkaitan dengan keliling
serta luas segitiga
Menggunakan teorama Pythagoras untuk menentukan
panjang sisi pada segitiga siku-siku.
Menentukan unsur-unsur kubus atau balok.
Menentukan jaring-jaring kubus atau balok.
4. Memahami sifat dan unsur dari
bangun geometri serta menentukan
ukurannya dan mampu
menggunakannya dalam pemecahan
masalah.
Menentukan volume kubus atau tabung.
Menentukan peluang suatu kejadian.
Menyelesaikan soal cerita berhubungan dengan nilai
rata-rata.
5. Memahami konsep peluang dan
statistika
Menentukan median atau modus dari suatu data yang
disajikan.
Kompetensi–Standar Isi–2012-2013 13
11. ILMU PENGETAHUAN ALAM SMPLB - A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA
RINGAN, DAN TUNA LARAS)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
Menyebutkan peristiwa yang termasuk perubahan
fisika/kimia.
1. Memahami berbagai sifat dalam
perubahan fisika dan kimia serta
kegunaannya dalam kehidupan seharihari.
Menentukan kegunaan/efek samping bahan kimia
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan pasangan besaran dan satuan yang
sesuai dalam Satuan Internasional (SI).
2. Melakukan pengukuran dasar dengan
alat ukur yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Menyebutkan fungsi atau membaca alat ukur yang
digunakan untuk mengukur besaran tertentu.
Menyebutkan contoh gerak lurus dalam kehidupan
sehari-hari.
Menentukan jenis gaya, pengaruh gaya, resultan gaya
atau penerapan Hukum Newton pada berbagai
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran fisis usaha/energi dalam
penerapannya pada kehidupan sehari-hari.
3. Memahami dasar-dasar mekanika
(gerak, gaya, usaha, dan energi) serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada alat
yang sedang digunakan.
Menentukan besaran-besaran fisika pada getaran atau
gelombang.
Menentukan sumber bunyi suatu alat atau penerapan
pemantulan bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
Menyebutkan sifat-sifat cahaya.
4 Memahami konsep dasar tentang
getaran, gelombang, karakteristik
gelombang bunyi, cahaya, dan optika
serta mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menentukan jenis lensa pada cacat mata tertentu.
Menentukan prinsip kerja elemen atau salah satu
besaran fisis pada rangkaian listrik tertutup.
Menghitung hambatan pengganti beberapa hambatan
listrik yang dirangkai secara seri atau paralel.
Menentukan besar penggunaan energi listrik.
Menjelaskan sifat atau manfaat magnet.
5 Memahami konsep dasar tentang
listrik statis, listrik dinamis, dan
kemagnetan secara kualitatif,
perhitungan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Menjelaskan cara pembuatan magnet.
6. Mendeskripsikan konsep dasar
tentang tata surya.
Menjelaskan karakteristik sistem tata surya, gerak
edar bumi, bulan mengelilingi bumi atau pengaruh
interaksinya.
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
Mengelompokkan makhluk hidup.
7. Menjelaskan ciri-ciri dan
keanekaragaman makhluk hidup, serta
pentingnya pelestarian makhluk hidup
dalam kehidupan.
Menjelaskan upaya pelestarian makhluk hidup.
Menyebutkan peran komponen-komponen ekosistem.
Memberi contoh interaksi antar makhluk hidup.
8. Menjelaskan komponen ekosistem
serta interaksi antarmakhluk hidup
dalam lingkungan.
Menjelaskan pengaruh kepadatan populasi manusia
terhadap lingkungan.
Menjelaskan sistem gerak pada manusia9. Menjelaskan berbagai sistem .
fisiologis dalam kehidupan manusia. Menjelaskan fungsi organ ekskresi pada manusia.
dari punya si aldo