LAMAN

Kamis, 13 Maret 2014

NIAT SHALAT FARDHU

Shalat Subuh
اصلّى فرض الصّبح ركعتين مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.
Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Subuh dua raka’at menghadap ke kiblat tunai karena Alllah Ta’ala.

Shalat Dzuhur
اصلّى فرض الظّهراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.
Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.

Shalat Ashar
اصلّى فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhal ‘ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Ashar empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Shalat Magrib
اصلّى فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal maghribi tsalaasa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.
Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Maghrib tiga raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Shalat Isya
اصلّى فرض العشاءاربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal ‘isyaa-i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Isya empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.

Niat Shalat Subuh
اصلّى فرض الصّبح ركعتين مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Subuh dua raka’at menghadap ke kiblat tunai karena Alllah Ta’ala.

Niat Shalat Dzuhur
اصلّى فرض الظّهراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.

Niat Shalat Ashar
اصلّى فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhal ‘ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Ashar empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Niat Shalat Magrib
اصلّى فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal maghribi tsalaasa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Maghrib tiga raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Niat Shalat Isya
اصلّى فرض العشاءاربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal ‘isyaa-i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Isya empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
- See more at: http://pagikuhilang.blogspot.com/2012/10/bacaan-niat-shalat-fardhu-5-waktu.html#sthash.17zFBkoF.dpuf
Niat Shalat Subuh
اصلّى فرض الصّبح ركعتين مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Subuh dua raka’at menghadap ke kiblat tunai karena Alllah Ta’ala.

Niat Shalat Dzuhur
اصلّى فرض الظّهراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Dzuhur empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.

Niat Shalat Ashar
اصلّى فرض العصراربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhal ‘ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Ashar empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Niat Shalat Magrib
اصلّى فرض المغرب ثلاث ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal maghribi tsalaasa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Maghrib tiga raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
Niat Shalat Isya
اصلّى فرض العشاءاربع ركعات مستقبل القبلة اداءلله تعالى .
Ushalli fardhal ‘isyaa-i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Isya empat raka’at menghadap ke kiblat fardhu karena Alllah Ta’ala.
- See more at: http://pagikuhilang.blogspot.com/2012/10/bacaan-niat-shalat-fardhu-5-waktu.html#sthash.17zFBkoF.dpuf
Niat Shalat Subuh
اصلّى فرض الصّبح ركعتين مستقبل القبلة اداءلله تعالى
Ushalli fardhash shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aala.

Artinya : Sengaja aku shalat fardhu Subuh dua raka’at menghadap ke kiblat tunai karena Alllah Ta’ala.
- See more at: http://pagikuhilang.blogspot.com/2012/10/bacaan-niat-shalat-fardhu-5-waktu.html#sthash.17zFBkoF.dpuf

BACAAN DOA IFTITAH

اَلله أَكْبَر كَبِيْرًا وَالحَمْدُلِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً . وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ المُشْرِكِيْن . إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْن لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِيًن.


Bacaan Doa Iftitah
“Allaahu akbar kabiiraaw wal hamdu lillaahi katsiraw wasub-haanallaahi bukrataw wa ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal-ardha, haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaati wanusukii wamah yaaya wama maatii lillaahi rabbil ‘alaamiina. Laasyariika lahu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimiina.”
Arti Doa Iftitah
“Allah Maha Besar lagi sempurna kebesarannya, segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang-orang muslim.”

Selasa, 18 Februari 2014

ADAS TANAMAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN SEBAGAI BAHAN OBAT ALAMI



Tanaman Adas (Foeniculum vul-gare Mill.) adalah tanaman herba tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan daerah Mediterania, yang ke-mudian menyebar cukup luas di berbagai negara seperti Cina, Meksiko, India, Itali, Indian, dan termasuk negara Indonesia. Genus Foeniculum mempunyai tiga spesies yaitu F. vulgare (adas), F. azoricum (adas bunga di-gunakan sebagai sayuran) dan F. dulce (adas manis digunakan juga sebagai sayuran). F. vulgare mempunyai sub spesies yaitu F. fulgare var. dulce dan F. vulgare var. vulgare. Di Indonesia dikenal dua jenis adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae, yaitu adas (F. vulgare Mill.) dan adas sowa (Anetum graveolens Linn.) Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia, ter-utama adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A. graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah dan daunnya dimakan sebagai lalap.

Selain sebagai bumbu masak, tanaman adas mempunyai banyak kegunaan mulai dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun adas digunakan sebagai di-uretik (pelancar air seni) dan me-macu pengeluaran keringat. Akar-nya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit perut se-habis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai obat gang-guan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah adas dapat digunakan untuk mengobati mulas.



Mengingat kegunaannya sebagai tanaman obat, maka tanaman adas merupakan salah satu tanaman yang mempunyai peranan penting dalam industri obat tradisional di Indone-sia. Hal ini dapat dilihat dari laju permintaan dalam negeri terhadap simplisia adas yang terus mening-kat. Pada tahun 1984 pemakai- an adas sebesar 10.498 ton/tahun, pada tahun 1993 meningkat menjadi 321.520 ton/tahun. Laju permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan budidaya secara intensif se-hingga negara Indonesia mengimpor adas pada tahun 2000 sebesar 3.000 ton dari negara India, Mesir dan Iran, karena produksi lokal hanya berkisar 300 ton/tahun.

Melihat kegunaannya yang beragam dan kebutuhan dalam negeri yang belum terpenuhi maka tanaman ini cukup potensi untuk dikembangkan. Untuk mendukung pengembangan tanaman adas perlu di-ketahui informasi tentang tanaman adas mulai dari kegunaan, syarat tumbuh, penanganan benih dan teknik budidayanya.

Deskripsi Tanaman Adas

Tanaman dicirikan dengan ben-tuk herba tahunan, tingga tanaman dapat mencapai 1 - 2 m dengan percabangan yang banyak, batang beralur. Daun berbagi menyirip, berbentuk bulat telur sampai segi tiga dengan panjang 3 dm, bunga ber-warna kuning membentuk kumpulan payung yang besar. Dalam satu payung besar terdapat 15 - 40 payung kecil, dengan panjang tangkai payung 1 - 6 cm. Bunga ber-bentuk oblong dengan panjang 3,5 - 4 mm. Dalam masing-masing biji terdapat tabung minyak yang letak-nya berselang-seling. Pada waktu muda biji adas bewarna hijau ke-mudian kuning kehijauan, dan ku-ning kecokelatan pada saat panen.

Kandungan bahan aktif

Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 - 6%. Buah yang terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen sangat menentukan kandungan minyak atsiri.
Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung anethol (50 - 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol (methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fen-chone yang pahit (12 - 22%) sehing-ga harganya lebih murah dari varietas dulce.



Kegunaan sebagai bumbu dapur

Biji dan minyak yang sudah di-destilasi dapat digunakan sebagai flavor (aroma) dalam industri makanan seperti bumbu daging, sayur-an, ikan, saus, sop, salad dan lain-lain. Biji yang sudah dihancurkan dapat juga digunakan sebagai bumbu salad (mayonnaise, kue yang manis). Tepung adas digunakan juga untuk bumbu kari, daun yang muda dapat dimakan sebagai sayuran segar (lalap).



Kegunaan untuk obat dan industri lainnya

Sebagai tanaman obat adas dapat digunakan sebagai antispasmodik, karminatif, diuretik (pelancar air seni), ekspektoran (pengencer da-hak), laxative, stimulant (perang-sang), dan obat sakit perut. Dari sedikit akar yang direbus sebagai sayuran bisa digunakan untuk obat batuk (pelancar dahak). Adas juga digunakan sebagai obat untuk merangsang air susu ibu (pelancar ASI), sebagai obat kolik dan digunakan untuk memperbaiki rasa obat lainnya. Minyak esensial dan oleoresin adas dapat digunakan untuk aroma sabun, kream, parfum dan minuman beralkohol. Obat-obatan herbal Cina juga menggunakan adas sebagai obat gra-stroenteritis, hernia, gangguan pen-cernaan, gangguan abdomen, meng-hancurkan lendir dan merangsang produksi susu. Minyak esensial adas dilaporkan bisa menstimulasi per-baikan liver pada tikus putih dan juga sebagai antibakteri.

Untuk kesehatan wanita selain meningkatkan produksi ASI, adas juga dapat memperlancar haid, dan meningkatkan hormon estrogen se-hingga adas juga dapat memper-lambat menopause. Adas juga dapat digunakan sebagai terapi tradisional kanker prostat, dengan dosis 1 - 2 sendok teh adas yang telah dihancurkan kemudian direndam dalam secangkir air panas selama 10 menit, dan di-minum sebanyak 3 cangkir tiap hari.



Adas sebaiknya jangan diberikan pada penderita alergi terhadap wor-tel, selederi, penderita epilepsi dan anak di bawah umur. Adas aman digunakan sebagai obat dalam jang-ka waktu yang tidak lama. Pemakai-an jangka lama dalam jumlah yang banyak akan memberikan efek samping di antaranya, kulit menjadi sensitif terhadap cahaya matahari, di mana kulit menjadi gelap dan sakit terbakar matahari. Sehingga selama pemakaian adas sebaiknya memakai proteksi (sunblock) apabila keluar ruangan.



Persyaratan tumbuh

Tanaman adas dapat tumbuh dari dataran rendah sampai dataran tinggi (10 - 1.800 m dari pemukaan laut). Di pulau Jawa adas ditanam pada daerah dengan ketinggian 1.600 - 2.400 m dpl. Adas memerlukan cuaca sejuk dan cerah (150C - 200C) untuk menunjang pertumbuhannya, dengan curah hujan sekitar 2500 mm/tahun. Adas banyak ditemukan di tepi sungai, danau atau tanggul daerah pembuangan. Adas merupa-kan tanaman khas di palung sungai. Adas akan tumbuh baik pada tanah berlempung, tanah yang cukup subur dan berdrainase baik, berpasir atau liat berpasir dan berkapur dengan pH 6,5 - 8,0.



Bahan Tanaman

Tanaman adas diperbanyak se-cara generatif (benih). Benih di-panen dari buah yang sudah masak dengan kriteria berwarna hijau terang (masak fisiologis). Tanaman dari famili Umbelliferrae seperti ke-tumbar, adas biasanya mempunyai daya berkecambah yang rendah (di bawah 70%). Untuk meningkatkan persentase berkecambah diperlukan perlakuan (treatment) terhadap benih sebelum ditanam di antaranya pe-rendaman dalam air selama 24 jam, perendaman dalam larutan PEG dan KNO3. Kebutuhan bibit/ha adalah sebanyak 0.5 - 1 kg (disemaikan terlebih dahulu) dan 4 - 6 kg apabila ditanam langsung di lapang.



Budidaya

Pengolahan lahan dimulai dari pembersihan lahan dari gulma, pen-cangkulan dan penggarpuan yang dilanjutkan dengan pembuangan sisa-sisa akar tanaman lain. Selanjut-nya dilakukan pembuatan lubang ta-nam dengan jarak tanam yang biasa digunakan yaitu (0,5 - 1) x 1 m. Lubang tanam yang telah disiapkan kemudian diisi dengan pupuk kan-dang sebanyak lebih kurang 100 g/lubang.

Penanaman dilakukan pada permulaan musim hujan, dimana setiap lubang tanam ditanam 1 bibit. Adas selain dibudidayakan secara monokultur juga dapat ditanam di lahan-lahan terbuka yang belum dimanfaatkan, di pematang kebun atau di pinggir jalan (tumpang sari dengan tanaman lain). Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma, pemupukan ulang dan pem-berantasan hama dan penyakit.

Tanaman adas sangat respon ter-hadap pemupukan N, P dan K. Untuk mendapatkan hasil panen se-besar 113 kg/ha di India membutuh-kan 27 kg N, 5 kg P dan 17,5 kg K/ha. Sedangkan di Indonesia untuk mendapatkan hasil panen basah se-besar 900 g/tanaman dibutuhkan 56,68 kg N, 11,73 kg P dan 30 kg CaO/ha.

Tanaman adas juga sangat respon dengan irigasi. Pemberian irigasi diperhitungkan dengan stadia per-tumbuhan tanaman, pengairan di-berikan apabila eoeporimeter menunjukkan defisit 30 - 40 mm. Irigasi yang teratur akan meningkatkan hasil dan mutu buah, interval pemberian tergantung pada tipe tanah dan kultivarnya.



Panen dan pasca panen

Tanaman adas mulai dipanen pada umur 8 bulan setelah tanam yang ditandai dengan warna buah hijau keabu-abuan sampai ke-hitaman dan cukup keras apabila dipijit. Buah adas matangnya tidak serempak, sehingga panennya membutuhkan waktu yang cukup lama (4 bulan) dengan 15 kali pemetikan dalam interval waktu 1 - 2 minggu. Pemanen dilakukan dengan cara memetik karangan buah yang telah masak, buah yang masih muda di-tinggalkan untuk periode panen berikutnya.

Buah hasil panen dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air mencapai 12 - 14%. Buah yang telah dikeringkan kemudian di-bersihkan dari kotoran tanaman. Pengemasan dilakukan dalam kan-tong-kantong plastik yang bersih dan disimpan dalam gudang.

Perubahan komposisi kimia minyak adas yang disebabkan oleh perlakuan penyimpanan dengan ana-lisis GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometri), pada minyak adas yang telah disimpan selama 3 bulan menunjukkan bahwa kom-ponen utamanya yaitu trans-anethol mengalami oksidasi dan reduksi menjadi p-anisaldehid, anis keton dan senyawa benzil metilketon. Perubahan komposisi kimia minyak adas tersebut diperkirakan karena pengaruh cahaya dan oksigen yang terdapat di udara. Wadah simpan yang digunakan untuk menyimpan minyak adas tersebut adalah botol yang bening (transparan), yang se-baiknya digunakan botol yang gelap.



Analisis Ekonomi

Pada tahun 1993 adas menduduki urutan ke 7 dalam urutan 50 besar simplisia yang banyak digunakan oleh industri obat tradisional. Di Kabupaten Boyolali menunjukkan bahwa adas dapat memberikan kon-tribusi terhadap pendapatan ke-luarga petani sebesar 14,92% .



Faktor produksi yang nyata hubungannya dengan produksi adas adalah penggunaan bibit dan pupuk kandang secara parsial. Untuk pe-nambahan 1% bibit produksi akan turun sebesar 5,71%. Akan tetapi penambahan pupuk kandang sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 5,77%.



Pada biaya panen tahun pertama, biaya usaha terbesar yang dikeluar-kan oleh petani untuk usaha tani adas adalah untuk tenaga kerja mencapai 16,35% dari biaya usaha tani, menyusul biaya pupuk kandang yaitu 6,25%, sedangkan nilai biaya produksi total hanya 25,41% dari pendapatan kotor. Petani mendapat-kan kompensasi pengelolaan yang cukup besar yaitu 74,59% dari pendapan kotor.
Perhitungan analisa usaha tani adas pada tahun 2000 dengan luas lahan 1 ha dan produksi 800 kg, harga jual Rp 9.000/kg keuntungan yang diterima sekitar Rp 4.072.000. Dengan pendapatan tersebut petani dianggap menggunakan lahan sen-diri tanpa pengeluaran biaya untuk sewa lahan. (Sumber : Devi Rusmin dan Melati, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2, Agustus 2007)

Jumat, 14 Februari 2014

PESAWAT SEDERHANA

A.    PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana.

B.     JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos.
1.      Tuas
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Pada umumnya, tuas atau pengungkit menggunakan batang besi atau kayu yang digunakan untuk mengungkit suatu benda.  Terdapat tiga titik yang menggunakan gaya ketika kita mengungkit suatu benda, yaitu beban (B), titik tumpu (TT), dan kuasa (K). Beban merupakan berat benda, sedangkan titik tumpu merupakan tempat bertumpunya suatu gaya. Gaya yang bekerja pada tuas disebut kuasa.
clip_image002
Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan  kedua, dan tuas golongan ketiga.
a. Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku.
clip_image004clip_image006

b. Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
clip_image008clip_image010clip_image012


c. Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titik tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.
clip_image014
clip_image016

2.      Bidang Miring

clip_image018
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh.
Tahukah kamu, mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok? Mobil tidak cukup bertenaga untuk mendaki lereng yang curam. Oleh karena itu, jalan tanjakan di gunung yang curam dibuat berkelok-kelok. Jalan yang demikian akan mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian yang sama. Kemiringan tanjakan akan lebih landai dengan adanya kelokan sehingga lebih mudah didaki.
 Prinsip kerja bidang miring juga dapat kamu temukan pada beberapa perkakas, contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Berbeda dengan bidang miring lainnya, pada perkakas yang bergerak adalah alatnya. Berikut adalah alat-alat yang menggunakan prinsip bidang miring.
clip_image020

3.      Katrol
Katrol adalah roda yang dapat berputar pada porosnya. Katrol selalu digunakan bersama tali. Katrol digunakan untuk membantu mengangkat benda.
Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu katrol tetap, katrol bebas, katrol majemuk.
a.      Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba adalah contoh katrol tetap.
clip_image022
b.      Katrol bebas
Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
clip_image024

c.       Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Makin banyak katrol yang digunakan makin kecil gaya yang dikeluarkan.
clip_image026
d.      Blok katrol
Blok katrol adalah dua buah katrol yang dipasang secara berdampingan pada satu poros. Biasanya blok katrol digunakan untuk mengangkat beban yang sangat berat.
clip_image028

4.      Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
clip_image030
Sumber :

Selasa, 11 Februari 2014

GGL INDUKSI

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan. Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Jarum galvanometer menyimpang karena adanya arus listrik yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik ini mengalir karena timbulnya beda potensial di ujung kumparan saat kita menggerakkan kutub magnet batang masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan dinamakan gaya gerak listrik induksi atau ggl induksi.

Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar kumparan. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-ujung kumparan berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di dalam kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan arus induksi.

Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan. Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.
Ei = - N .ΔΦ ............(8.1)
Δt
Keterangan:
N = jumlah lilitan
ΔΦ = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Δt = perubahan waktu/selang waktu (sekon)
Ei = ggl induksi (volt)
Tanda negatif menunjukkan arah gaya gerak listrik (ggl)

Contoh

Sebuah kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi perubahan fluks magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon. Hitunglah besar ggl induksinya!
Jawab:
N = 3.000
ΔΦ = 1.500 Wb
Δt = 2 sekon
Ei = .... ?
Ei = - N .ΔΦ
Δt
Ei = - 3.000 .1.500
2
= -2,25 . 106
Jadi di dalam kumparan tersebut timbul ggl induksi sebesar 2,25 × 106 volt (tanda – menunjukkan arah ggl).

Jika jumlah lilitan dalam kumparan diperbanyak, jarum galvanometer akan menyimpang lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa arus listrik induksi yang mengalir melalui kumparan meningkat dan ggl induksi bertambah besar. Selain dengan memperbanyak jumlah lilitan, ggl induksi dapat bertambah lebih besar jika kecepatan magnet yang memasuki kumparan dipercepat. Jadi, besar kecilnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor berikut.
1. Banyaknya lilitan kumparan.
2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan.
3. Kuat magnet batang yang digunakan.

Arus listrik dalam kumparan mengalir dalam dua arah, arus listrik seperti ini dinamakan arus listrik bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Sama halnya seperti arus listrik yang berubah-ubah, polaritas tegangan pada ujung-ujung kumparan pun ikut berubah-ubah. Tegangan yang polaritasnya selalu berubah-ubah dinamakan tegangan listrik bolak-balik.

Generator
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi energi
listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet.  Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik yang disebut juga alternator dan generator arus searah. Perbedaan generator arus bolak-balik dengan generator arus searah hanyalah pada bentuk cincin yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik (A) terdapat dua buah cincin, dengan tiap cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Pada generator arus searah (B) hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan cincin belah atau komutator.  

1. Generator Arus Bolak-Balik
Ujung-ujung kumparan yang berada di dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan cincin 2 yang ikut berputar jika kumparan diputar. Cincin-cincin tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua sikat karbon ini tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan. Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon sehingga lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnetik, arus induksi berhenti mengalir sehingga lampu padam. Beberapa saat setelah kumparan melanjutkan putarannya, arus listrik induksi kembali mengalir dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga lampu kembali menyala.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan komutator. Salah satu belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan komutator lainnya berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan arus listrik induksi yang mengalir hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari komutator berpolaritas positif menuju sikat karbon, lampu, dan kembali ke komutator berpolaritas negatif. Arus listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus listrik searah atau direct current (DC). 

Generator terdapat dua bagian. Bagian yang pertama dinamakan rotor, yaitu bagian-bagian generator yang bergerak, seperti kumparan dan cincin konduktor. Bagian yang kedua dinamakan stator, yaitu bagian-bagian generator yang tidak bergerak, seperti magnet dan sikat. Contoh generator sederhana adalah dinamo sepeda. Dinamo sepeda mengandung kumparan kawat yang berputar di antara dua magnet. Ketika berputar, roda sepeda akan memutar kumparan di antara dua magnet tetap.

Transformator
Transformator terdiri atas pasangan kumparan primer dan sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak yang terbuat dari plat besi yang disusun berlapis-lapis. Transformator biasanya digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik arus AC. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membedakan jumlah lilitan dari kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada transformator, perbandingan tegangan sama dengan perbandingan banyaknya lilitan. Secara matematis hubungan antara tegangan dan banyaknya lilitan dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Np .............(8.2)
VsNs
Keterangan:
Vp = tegangan pada kumparan primer
Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan kumparan sekunder
Dari Persamaan (8.2) dapat dikatakan bahwa besarnya tegangan berbanding lurus dengan banyaknya lilitan. Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan primer dinyatakan dengan Vp dan Ip, maka besar daya listrik pada kumparan primer (Pp) adalah sebagai berikut,
Pp = Vp ⋅ Ip ......... (8.3)
Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder dinyatakan dengan Vs dan Is, maka besar daya listrik pada kumparan sekunder (Ps) adalah sebagai berikut.
Ps = Vs ⋅ Is ......... (8.4)
Berdasarkan tegangan listrik yang dihasilkan, trafo dibedakan menjadi dua macam, yaitu trafo step up dan trafo step down. Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih tinggi. Ciri-ciri trafo step up adalah sebagai berikut.
a. Np < Ns
b. Vp < Vs
c. Ip > Is
Trafo step down adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus AC lebih rendah. Ciri-ciri trafo step down adalah sebagai berikut.
a. Np > Ns
b. Vp > Vs
c. Ip < Is
Pada transformator ideal, efisiensi transformator dapat dianggap 100%, hal ini berarti daya yang hilang dalam transformator dapat diabaikan sehingga daya listrik pada kumparan primer dapat diteruskan seluruhnya menuju kumparan sekunder. Dengan pengertian tersebut dapat diperoleh:
Pp = Ps ⇔ Vp ⋅ Ip = Vs ⋅ Is ......... (8.5)
Sehingga hubungan antara besarnya tegangan dan besarnya arus listrik dapat dituliskan sebagai berikut.
Vp  =Is .............(8.6)
VsIp
Perbandingan tegangan pada Persamaan (8.6) sama dengan perbandingan tegangan pada Persamaan (8.2) sehingga hubungan antara arus listrik dengan banyaknya lilitan dapat diperoleh sebagai berikut.
Np  =Is .............(8.7)
NsIp

Contoh
Sebuah radio memerlukan tegangan 9 volt dari catu daya 220 volt.
a. Jika kumparan primer trafo memiliki 440 lilitan, berapakah jumlah lilitan yang dimiliki kumparan sekunder?
b. Jika arus 110 mA mengalir melalui radio, berapakah arus yang ditarik dari catu daya 220 volt?
Jawab:
a. Dengan menggunakan Persamaan (8.2) diperoleh:
Vp  =Np  220V  =440 
VsNs9VNs
Vp  =n ⇔ Ns=9V  x440
Vsnn220V
                             = 18
Jadi jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 18 lilitan.
b. Dengan menggunakan Persamaan (8.6) diperoleh:
Vp  =Ip 220V  =110mA
VsIs9VIp

  =
 ⇔ Ip=9V x110mA


220V
                            = 4,5 mA
Jadi arus yang mengalir pada kumparan primer adalah 4,5 mA.

Perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator dan daya listrik yang masuk ke transformator disebutefisiensi transformator. Nilai efisiensi transformator dinyatakan dalam persentase. Efisiensi transformator dapat dinyatakan sebagai berikut.
 η =V. Is x 100%..........(8.9)
V. Ip
Keterangan:
η = efisiensi transformator
Vs = tegangan sekunder (volt)
Vp = tegangan primer (volt)
Is = arus pada kumparan sekunder (ampere)
Ip = arus pada kumparan primer (ampere)
Contoh
Sebuah transformator menghasilkan daya sebesar 180 watt. Berapakah efisiensi transformator tersebut jika daya masukannya sebesar 200 watt?
Jawab:

Dengan menggunakan Persamaan (8.8) diperoleh:
 η =P x 100 %
Pp
 η =180 x 100 = 90%
200

Jadi efisiensi transformator tersebut adalah 90%.